Jauh Sebelum Era Shin Tae-yong, 5 Pemain Timnas Indonesia ini Jadi Top Skor ‘Sepanjang Sejarah’, Nomor 2 dari Macan Kemayoran

tvOnenews.com - Dari masa ke masa, Timnas Indonesia memiliki perjalanan yang panjang dalam mengharumkan Tanah Air melalui Sepak Bola.

Bahkan sebelum dilatih oleh Shin Tae-yong, Timnas Indonesia memiliki era kejayaannya dengan catatan prestasi yang menarik di setiap generasi. 

Timnas Indonesia kini banyak mencetak prestasi dengan diperkuat oleh pemain-pemain naturalisasi. 

Namun, jauh sebelum adanya program tersebut, ternyata Skuad Garuda memiliki nama-nama penyerang lokal yang berkualitas dan tak terlupakan.

Meski bukan pemain naturalisasi, 5 striker asli Indonesia ini memiliki insting yang kuat dan menjadi top skorer ‘sepanjang sejarah’ Timnas Indonesia.

Kemampuan mereka untuk menghadapi pertahanan lawan tak perlu diragukan lagi. Bahkan performanya kerap membuat kejutan di hadapan publik Internasional.

Siapa sajakah striker andalan Timnas Indonesia yang menjadi top scorer ‘sepanjang sejarah’? Simak lima pemain Timnas Indonesia dengan daftar pencetak gol terbanyak sebagai berikut.

Budi Sudarsono

Urutan kelima ada Budi Sudarsono. Kualitas penyerang yang identik dengan rambut gondrongnya itu tak perlu diragukan lagi. 

Di kompetisi Liga Indonesia, namanya diperebutkan tim-tim besar seperti Persebaya, Persija, Persib, hingga Sriwijaya FC.

Budi Sudarsono. (Foto: VIVAnews/Zika Zakiya)

Pemain yang dijuluki Budigol atau si ular phyton ini dikenal sebagai sosok striker yang oportunis. Dalam kesempatan apapun dia bisa meliuk-liuk dan mencuri celah gol.

Bersama Timnas Indonesia Budi Sudarsono mengoleksi 16 gol dari 46 penampilan. Selepas pensiun, ia sempat melatih tim asal tanah kelahirannya Persik Kediri.

Rochy Putiray

Di urutan keempat pencetak gol terbanyak Timnas Indonesia ada Rochy Putiray. Sosok striker kelahiran Situbondo ini dikenal dengan gayanya yang nyentrik. 

Ia kerap kali mengecat rambutnya dengan warna yang berbeda-beda dalam setiap kesempatan. Rochy bahkan tak jarang menggunakan sepatu dan kaos kaki dengan warna yang berbeda.

Rochy Putiray. (Instagram @rochi21putiray)

Tak hanya nyentrik, insting mencetak gol Rochy sebagai penyerang juga tinggi. Selama membela Timnas Indonesia ia berhasil mencetak 17 gol dari 41 kali pertandingan. 

Kurniawan Dwi Yulianto

Selanjutnya ada Kurniawan Dwi Yulianto atau yang akrab disapa Kurus. Pria yang kini sibuk menjadi bagian dari tim pelatih Timnas Indonesia itu dulunya adalah striker hebat.

Bagaimana tidak, ia adalah satu dari sedikit pemain Indonesia yang pernah bermain di Eropa. Pada awal karirnya ia sempat membela Sampdoria sebelum akhirnya dilirik FC Luzern di Swiss.

Kurniawan Dwi Yulianto. (Instagram @kurniawanqana)

Di Indonesia ia juga pernah memperkuat tim-tim besar seperti PSM, Persija dan Persebaya. Klub asal Malaysia Serawak FC pun tertarik menggunakan jasanya.

Tak hanya mocer di klub, ia juga berhasil mengoleksi 33 gol dari 59 pertandingan bersama Timnas Indonesia. 

Bambang Pamungkas

Di urutan kedua pencetak gol terbanyak bersama Timnas Indonesia adalah Bambang Pamungkas. Sosok striker satu ini memiliki banyak idola dari kaum hawa.

Bambang Pamungkas. (Instagram @bepe20)

Sosoknya yang rupawan menjadi daya tarik tersendiri. Di dalam lapangan, kemampuannya dalam mencetak gol melalui heading diakui sebagai yang terbaik sampai saat ini.

Selama membela Timnas Indonesia, penyerang berjuluk Bepe itu sukses mengemas 38 gol dari 83 penampilan bersama tim garuda. 

Sucipto Suntoro

Sementara di peringkat pertama ada legenda sepak bola Indonesia Sucipto Suntoro. Namanya sudah diperhitungkan sejak usia muda, apalagi setelah menjadi top scorer di Piala Asia Junior.

Karier Sucipto semakin melambung bersama Persija Jakarta. Ia merupakan pencetak gol terbanyak di kompetisi Perserikatan tahun 1964 dan menyumbang gelar juara untuk Macan Kemayoran. 

Sucipto Suntoro. (Ist)

Ia pun menjadi langganan Timnas Indonesia. Dari 68 penampilannya bersama skuad garuda, Sucipto berhasil mencetak 57 gol. 

Setelah pensiun ia dipercaya melatih tim nasional pada tahun 1970-an dan menangani timnas junior di Piala Dunia Junior Tokyo 1979. (amr/kmr)