- Instagram @ilhanfa
Sebelum Timnas Indonesia, Ternyata Negara Tetangga Ini Pernah Jadi Juara Pakai Strategi Naturalisasi, Ini Buktinya…
tvOnenews.com - Timnas Indonesia terus mencetak prestasi di kancah Internasional dalam mengikuti berbagai laga hingga dikenal oleh dunia.
Sejak berada dalam asuhan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong dengan strateginya untuk membawa Timnas Indonesia meraih juara, salah satunya dengan program naturalisasi.
Tren naturalisasi yang dilakukan PSSI untuk menambahkan pemain berkualitas di Timnas Indonesia menjadi sorotan bagi pecinta sepak bola tanah air.
Dalam kurun waktu tiga tahun, tiba-tiba belasan pemain keturunan Indonesia kini bergabung untuk perkuat Timnas Indonesia.
Ternyata, program naturalisasi untuk menjadi strategi perkuat tim nasional bukan hanya dilakukan oleh Timnas Indonesia saja.
Negara tetangga, Singapura sudah menggunakan strategi itu sejak era 2000 an. Seperti apa penjelasan mengenai Singapura yang pernah menjadi kampiun bersama pemain naturalisasi, simak informasinya berikut ini.
Singapura ternyata sudah cukup lama memasukkan pemain naturalisasi untuk perkuat tim nasional.
Pada era 2000 an, Singapura berhasil menemukan kekuatan baru di ASEAN hingga merebut juara pada ajang Piala AFF.
Timnas Singapura. (Instagram @ilhanfa)
Bukan hanya sekali, Singapura bahkan sukses memenangi final Piala AFF di tahun 2004, 2007, dan 2012 hingga mampu mendapatkan gelar juara terbanyak.
Mengenai pemain naturalisasi ini memang sudah menjadi pembicaraan oleh Asosiasi Sepak Bola Singapura, hal ini dikarenakan sumber daya manusia di negeri singa ini sangat terbatas lantaran jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak.
Program naturalisasi ini dimulai sejak tahun 2002 dimana nama pemain yang muncul kala itu seperti Daniel Bennett dan Mirko Grabovac.
Pada akhirnya, Singapura meraih gelar kedua dalam laga Piala AFF 2004 yang akal itu masih bernama Piala Tiger.
Bahkan Indonesia kalah dari Singapura dengan skor agregat 5-2 di partai final Piala AFF 2004 dan dua diantaranya merupakan aksi dari Bennett dan Agu Casmir.
Di tahun 2007, Singapura kembali menunjukkan kekuatannya sebagai raja di Asia Tenggara usai berhasil menumbangkan Thailand dan keluar sebagai juara Piala AFF.
Lagi-lagi Singapura diperkuat oleh pemain naturalisasi hingga dapat mempertahankan gelar juara mereka.
Selain Daniel Bennett, beberapa nama naturalisasi yang ditambahkan untuk perkuat dalam ajang AFF berikutnya seperti Precious Emuejeraye, serta gelandang asal Serbia, Fachrudin Mustafic.
Meski di tahun 2008 dan 2010 gagal meraih juara, namun Timnas Singapura kembali mengejar ketertinggalannya dan membalaskan pada tahun 2012.
Singapura merah masa kejayaannya, hingga suatu ketika pemain naturalisasi mulai menghilang hingga prestasinya merosot.
Usai mendapat trofi di tahun 2012, Tim Singapura belum mampu naik ke panggung juara lagi. Bahkan prestasi mereka semakin anjlok meski tampil di rumah sendiri.
Sempat kembali memanggil nama-nama yang pernah membawa tim ini di masa kejayaannya, seperti Daniel Bennett dan Fachruddin Mustafic.
Namun kualitas keduanya terlanjur menurun seiring usia yang sudah tidak muda lagi. Hingga pada tahun 2020, Singapura hanya dapat maju pada semi final Piala AFF. (Kmr)