- ANTARA FOTO/SEPTIANDA PERDANA
Edy Rahmayadi Minta PSSI Evaluasi Program Naturalisasi untuk Timnas Indonesia, Singgung Jumlah Penduduk hingga Ratu Tisha
tvOnenews.com - Mantan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi meminta program naturalisasi yang kini gencar dilakukan Timnas Indonesia untuk dievaluasi.
Menurut Edy, PSSI lebih baik fokus membenahi program pembinaan agar Timnas Indonesia bisa bersaing di level internasional.
"Indonesia yang berpenduduk 278 juta jiwa menaturalisasi pemain dari negara yang berpenduduk 28 juta. Ini perlu dievaluasi," ujar Edy di Medan, Rabu.
Edy menambahkan, akar rumput perlu menjadi perhatian agar bisa menghasilkan pesepak bola berkualitas.
Dia menyebut, PSSI bersama pemerintah bisa bekerja sama untuk memberikan fasilitas sepak bola mulai dari tingkat desa.
"Sekolah-sekolah sepak bola sudah seharusnya diperbanyak. Kalau bisa satu desa satu lapangan. Sekarang ini saya melihat lebih banyak tempat jualan daripada lapangan," kata dia.
Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023 itu menyatakan bahwa PSSI sebenarnya memiliki sosok untuk membuat sepak bola Indonesia lebih maju.
Sosok tersebut adalah sekretaris jenderal PSSI, Ratu Tisha yang menurutnya memiliki konsep pengembangan sepak bola nasional sangat baik.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha. Foto: ANTARA/Chairul Rohman.
"Ratu Tisha itu mempunyai konsep yang cukup bagus. Saya yakin sekali kalau konsep Tisha dilaksanakan sampai ke tingkat provinsi akan banyak pemain bagus yang dihasilkan," tutur Edy.
Pada awal 2017, Edy sempat mengeluhkan sedikitnya jumlah pemain sepak bola di Indonesia yakni hanya sekitar 67.000 orang dari total jumlah penduduk Indonesia.
Saat itu dia membandingkan kondisi tersebut dengan negara lain, misalnya Malaysia yang dikatakannya memiliki sekitar 585.000 pesepak bola dari sekitar 24,4 juta penduduknya. Lalu di Thailand ada 1,3 juta dari 64 juta penduduk dan di Eropa, misalnya Spanyol, mempunyai 4,1 juta pemain sepak bola dari 46,8 juta penduduk.
"Saat ini susah sekali mencari pemain sepak bola. Contohnya, untuk PSMS di Liga 2, saya harus mencari pemain sampai ke Jawa Timur, Jawa Barat. Itu pun harus rebutan. Begitulah sulitnya mencari atlet sepak bola ini," kata Edy.
Sementara terkait kompetisi, Edy mengutarakan keyakinan bahwa kualitasnya akan semakin bagus seiring dengan apiknya program pembinaan.
"Kompetisi itu 'goal' dari pembinaan," tutur pria berusia 62 tahun itu.
Saat Edy memimpin PSSI periode 2016-2019, tim nasional Indonesia termasuk di level umur menggunakan jasa beberapa pemain naturalisasi seperti Ezra Walian, Alberto Goncalves, Ilija Spasojevic, dan Stefano Lilipaly.
Kecuali Lilipaly yang sudah menjadi WNI sejak 2011, ketiga nama lain berstatus WNI pada rentang 2017-2018 atau ketika Edy duduk di kursi ketua umum PSSI.
Pada periode kepemimpinan Edy Rahmayadi, PSSI melakukan naturalisasi demi memenuhi target menjuarai SEA Games 2017 di Malaysia dan empat besar Asian Games 2018 meski akhirnya kedua target tersebut tidak tercapai. (ant/fan)