- AFC
Legenda Ajax: Banyak Pemain Keturunan Maluku di Luar Negeri Ingin Bela Timnas Indonesia
tvOnenews.com - Mantan pemain Ajax Amsterdam asal Maluku, Simon Tahamata menyebut banyak pemain berdarah Maluku yang berkarier di luar negeri ingin bermain untuk Timnas Indonesia.
Simon Tahata merupakan pemain yang memiliki darah Maluku dan sempat bermain untuk Timnas Belanda selama 22 pertandingan.
Lahir di Vught, Belanda pada 26 Mei 1956, Simon Tahata sempat bermain untuk Ajax, Feyenoord, dan Standard Liege sebelum pensiun pada 1996.
Selepas menjadi pemain pada 1996, dia memutuskan untuk pelatih di Standard Liege.
Setelah menjadi pelatih di beberapa negara, Simon memutuskan untuk menjadi pelatih muda Ajax dari 2004 hingga 2009.
Jeda selama lima tahun, Simon kemudian menjadi pelatih tim muda Ajax dari 2014 hingga 2024.
Pada 1 Maret 2024, Simon memutuskan untuk meninggalkan tim muda Ajax dan bergabung dengan akademi sepak bola di Berlin, Jerman.
Ajax dan suporternya pun memberikan salam perpisahan yang istimewa jelang pertandingan kontra Utrecht, Minggu (3/4/2024).
Simon. Foto: Twitter- Ajax Amsterdam.
Terbentang sebuah spanduk di tribun penonton Cruyff Arena bertuliskan "Oom Simon Terima Kasih.".
Meski lahir dan tumbuh di Belanda, Simon tetap menaruh perhatian terhadap tanah leluhurnya, yakni Maluku.
Pada 2010 silam, Simon sempat mengunjungi Maluku untuk berbagi ilmu sepak bola kepada anak 10-15 tahun.
Simon pun sempat berbicara soal program naturalisasi yang kala itu gencar dilakukan oleh PSSI demi memperkuat tim nasional.
Menurut dia, banyak pesepak bola Maluku yang berkarier di luar negeri dan ingin memperkuat Timnas Indonesia.
"Pada prinsipnya banyak pemain yang berkeinginan pulang kampung dan membela Indonesia di pentas sepak bola internasional," ujar Simon dikutip dari Antara.
Akan tetapi, dia menyatakan bahwa PSSI perlu menyeleksi dengan ketat pemain-pemain keturunan yang ingin membela Indonesia.
"Tetapi semua terpulang kepada PSSI untuk lebih selektif memilih," katanya menambahkan.
Dia mengatakan, PSSI jangan sampai menaturalisasi seorang pemain tetapi tidak mampu memberikan kontribusi bagi Skuad Garuda.
"PSSI harus selektif memilih pemain asing yang akan dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia, percuma saja jika pemain yang dinaturalisasi berkualitas sama dengan para pemain yang bermain di berbagai klub di Tanah Air saat ini," katanya.
Secara gamblang, dia sangat mendukung program naturalisasi tetapi harus dengan seleksi yang ketat.
"Saya mendukung program naturalisasi dan banyak pemain asing keturunan Maluku juga bersedia untuk pulang kampung membela negaranya, tetapi hendaknya dilakukan dengan bijaksana dan melalui analisa dan pengkajian mendalam, sehingga berdampak besar bagi perkembangan sepakbola Indonesia," katanya. (fan)