Pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen..
Sumber :
  • Instagram - Ragnar Oratmangoen

Suara Hati Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia, Akui Tak Menyesal Pindah Negara, Kagum dengan Suasana Islami di Tanah Air: Pertama Kali Aku...

Selasa, 30 April 2024 - 15:17 WIB

tvOnenews.com - Striker Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen menceritakan bagaimana kesannya bisa menjalani ibadah puasa ramadhan di Indonesia, setelah resmi berseragam Garuda.

Ragnar Oratmangoen, Pemain keturunan yang telah membela Timnas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026, saat Skuad Garuda Muda tekuk Vietnam selama dua laga.

Pemain naturalisasi baru langsung berperan dalam dua kemenangan timnas Indonesia yakni Thom Haye, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, dan Nathan Tjoe-A-On.


Ragnar Oratmangoen dan Jay Idzes. (PSSI)

Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam yang diasuh oleh Philippe troussier 1-0 di GBK, kemudian 3-0 di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam.

Ragnar Oratmangoen berhasil menorehkan catatan manis di laga debutnya berseragam Timnas Indonesia, dia langsung mencetak gol untuk menggandakan keunggulan atas Vietnam di stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3/2024) malam.

Ragnar Oratmangoen merupakan salah satu pemain keturunan yang memiliki darah Indonesia dari kakeknya.

Pemain berusia 26 tahun itu berkiprah di Eredivisie dengan membela Fortuna Sittard, ia dipinjamkan dari FC Groningen.

Ragnar Oratmangoen terkesan dengan suasana Islam di Indonesia

Ragnar Oratmangoen menjadi satu-satunya pemain naturalisasi di bawah kepelatihan Shin Tae-yong yang mengambil sumpah WNI di bawah kitab suci Al-Quran.  

Keputusan Ragnar Oratmangoen untuk mengganti paspornya dari Belanda menjadi Indonesia bukan tanpa alasan. 

Ia memiliki garis keturunan Indonesia dari sang ayah, ternyata ada misi lain Ragnar Oratmangoen untuk mendapatkan paspor Indonesia.  

Awalnya, di hadapan Komisi X DPR RI, pemain Fortuna Sittard ini mengungkapkan alasannya mau menjalani proses naturalisasi. 

"Tentu bagi saya sangat senang karena keluarga saya berasal dari sana dan saya merasa seperti pulang di Indonesia," kata Ragnar.   

Ternyata, Indonesia pun punya daya tarik tersendiri bagi Ragnar. Dia mengaku jatuh hati dengan Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia.  

"Saya melihat Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar dan itu sangat penting bagi saya," kata Ragnar Oratmangoen kala itu. 


Ragnar Oratmangoen. (source: Fortuna Sittard)

Bahkan Ragnar Oratmangoen memiliki misi untuk membangun sepak bola Indonesia dan tak menutup kemungkinan menghabiskan masa pensiun di Indonesia pada masa yang akan datang. 

"Saya berharap saya bisa menjadi bagian dari masyarakat yang baik dan membantu di dalam lapangan," kata Ragnar.  

"Setelah saya pensiun tentu saya akan membantu mengembangkan pemain muda dan membantu mengembangkan sepak bola di negara ini," kata Ragnar.  

Dalam kesempatan lain, Ragnar Oratmangoen mengejutkan penggemar sepak bola dengan perjalanan spiritualnya. 

Bukan lahir sebagai muslim, ternyata Ragnar Oratmangoen lahir dari keluarga Kristen.  

"Tidak, saya tidak terlahir sebagai muslim. Saya dibesarkan dalam keluarga Kristen," ujar Ragnar, 19 Maret 2024 lalu.  

"Tapi setelah saya tumbuh dewasa saya memutuskan untuk memeluk Islam pada usia 15 tahun," tambahnya. Keputusannya untuk menjadi mualaf pun terjadi karena dia berada di lingkungan muslim.  

Rupanya sebelum menjadi mualaf, Ragnar kecil sudah beberapa kali ke masjid. 

"Bagi saya, yang saya pikirkan adalah belajar tentang Tuhan. Tentu saja juga teman saya yang beberapa kali membawa saya ke masjid," jelasnya.

"Mereka membuat saya belajar lebih tentang Tuhan dan religi bagaimana membantumu dalam hidup dan membuat saya memutuskan untuk menjadi seorang muslim," katanya.

Ragnar Oratmangoen tak pernah menyesali keputusannya untuk menjadi WNI dan menjadi mualaf.  

Ragnar Oratmangoen takjub dengan suara Adzan

Ramadhan pertama di Indonesia pun menjadi kesan tersendiri bagi Ragnar.  

Ketika latihan perdana bersama Timnas Indonesia, latihan harus dihentikan karena bertepatan dengan adzan magrib.  

Ragnar pun merasakan buka puasa bersama rekan satu tim yang mayoritas beragama muslim, sesuatu yang tak pernah dia rasakan di Belanda.

"Ini sangat spesial, saya dengar banyak pemain di tim adalah muslim, jadi ini merupakan pengalaman yang baru," ujar Ragnar.  

Hal lainnya yang menjadi baru baginya adalah ketika mendengar suara adzan lantang terdengar di sekitar lapangan.

"Bagi saya ini pertama kalinya saya mendengarnya (suara adzan) hari ini dalam sesi latihan. Bagi saya itu adalah hal yang sangat indah," kata Ragnar.

"Dan juga ini menjadi sebuah pengalaman mendengar adzan dan ini sangat bagus untuk didengar," tutupnya. (hfp/ind)

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:29
01:44
01:26
01:31
02:50
03:27
Viral