Timnas Indonesia U-23 vs Guinea.
Sumber :
  • PSSI

Bikin Malu, Aksi Rasis Oknum Suporter Timnas Indonesia U-23 kepada Guinea Jadi Bahan Olok-Olok Fans Thailand

Sabtu, 11 Mei 2024 - 05:21 WIB

tvOnenews.com - Aksi oknum suporter Timnas Indonesia U-23 yang bersikap memalukan dengan bertindak rasis kepada sejumlah pemain Guinea menjadi sorotan dunia.

Garuda Muda harus mengakhiri mimpi tampil di Olimpiade Paris 2024 lantaran kalah dengan skor 0-1 dari Guinea dalam duel playoff interkontinental.

Skuad asuhan Shin Tae-yong kandas akibat gol penalti eks gelandang Barcelona, Ilaix Moriba, pada menit ke-28 di Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB.

Dalam laga tersebut, Timnas Indonesia U-23 dirugikan oleh sejumlah keputusan wasit, terutama dua penalti untuk Guinea.

Pada penalti pertama, yang berakhir dengan gol Ilaix Moriba, pelanggaran yang dilakukan oleh Witan Sulaeman kepada Algassime Bah terjadi di luar kotak penalti.

Namun demikian, wasit Francois Letexier tetap menunjuk titik putih dan keputusannya tidak bisa diganggu gugat karena tidak ada VAR.

Kemudian, kejadian yang aneh terulang lagi pada penalti kedua, ketika Alfeandra Dewangga dianggap melanggar Algassime Bah di kotak terlarang.

Jika dilihat melalui tayangan ulang, bek PSIS Semarang tersebut berhasil mendapatkan bola. Namun, wasit Letexier tetap menunjuk titik putih.

Hal ini pun berimbas kepada amarah Shin Tae-yong, yang melakukan protes keras kepada wasit Letexier.

Pada awalnya dikartu kuning, Shin Tae-yong harus meninggalkan lapangan karena kartu kuning kedua menyusul tak lama kemudian.

Sempat mengulur waktu dengan aksi marah-marah STY, Timnas Indonesia U-23 tak jadi kebobolan gol kedua karena eksekusi penalti Algassime Bah menghantam tiang.

Sayangnya, Timnas Indonesia U-23 tidak mampu membalas dan skor 0-1 tetap tidak berubah hingga laga selesai.

Setelah pertandingan, sejumlah oknum suporter menyerang Instagram Federasi Sepak Bola Guinea beserta akun fanbase Timnas Guinea.

Di media sosial Twitter, akun Joueurs_GN memviralkan aksi sejumlah suporter tersebut dan menyuarakan penolakan terhadap rasisme.

"Menghadapi banyaknya komentar hinaan bernada rasis dan emoji monyet dari para fans Indonesia, JGN menonaktifkan kolom komentar di akun Instagram," terang akun tersebut.

"Rasisme terus ada di sepak bola, yang mana meruupakan olahraga yang menyatukan kita semua, kita tidak akan berhenti melawannya! Tidak untuk rasisme," lanjut akun tersebut.

PSSI sendiri telah mengambil tindakan perihal ini, dengan mengimbau agar para fans Timnas Indonesia U-23 tidak melakukan hal yang berbau rasis seperti itu.

"Mari bersama-sama kita junjung sportivitas dan menyatakan bahwa kita melawan isu SARA dan rasisme di sepakbola. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi keberagaman dan sportivitas," terang PSSI melalui akun @timnasindonesia.

"Timnas Indonesia prihatin atas adanya beragam ucapan, komentar rasisme dari sejumlah oknum di media sosial. Segenap komentar negatif tersebut sudah mencoreng nilai luhur dukungan suporter Timnas Sepak Bola Indonesia," tambah akun tersebut.

Perilaku terbelakang dari sejumlah suporter Timnas Indonesia itu pun menjadi omongan fans Thailand.

Melalui akunnya di Twitter, @thaifootballs, sang suporter Thailand merasa bahwa para netizen Indonesia ini tidak bisa dikendalikan.

"Saya pikir para netizen Indonesia ini memang tak bisa dikendalikan," kata akun tersebut.

Namun, akun tersebut juga mengakui bahwa ada banyak orang Indonesia yang punya akal sehat. Sayangnya, itu tidak mencegah para oknum tersebut untuk bertindak buruk.

"Saya tahu bro. Saya sudah berjumpa dengan banyak orang Indonesia yang cerdas di media sosial ini. Saya tahu bahwa kalian semua merasa malu dengan yang dilakukan oleh para netizen ini," tambahnya.

Suporter Thailand tersebut merasa bahwa ada yang mampu mengatasi aksi para suporter Timnas Indonesia tersebut, harus mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian.

"Bahkan jika sejuta orang Indonesia berkata untuk melawannya [rasisme], para netizen seperti ini tidak akan peduli," katanya.

"Jika ada yang bisa menyelesaikan masalah ini, maka mereka pastinya pantas dihadiahi Nobel Perdamaian," tuturnya. (rda)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
07:36
03:40
01:08
01:12
03:56
01:30
Viral