Eks pelatih timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan ungkap masa-masa berjuang sebagai pelatih termuda di Indonesia..
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Sport77

Suara Hati Rahmad Darmawan Jadi Pelatih di Usia Muda, Eks Pelatih Timnas Indonesia itu Pernah Alami Depresi, Siapa Sangka Ternyata ...

Minggu, 12 Mei 2024 - 15:06 WIB

tvOnenews.com - Pelatih kepala Barito Putera, Rahmad Darmawan membagikan pengalamannya menjadi pelatih di usia yang terbilang muda, bahkan bisa menjadi pelatih timnas Indonesia.

Siapa Rahmad Darmawan? dia adalah sosok pelatih papan atas yang berpengalaman menangani beberapa tim besar di kompetisi sepak bola Indonesia dari era Liga Super Indonesia hingga Liga 1.

Rahmad Darmawan mengawali kariernya sebagai asisten pelatih di klub Persikota di usia muda, dan dipercaya menukangi beberapa tim seperti Persipura, Sriwijaya FC, Persija, Arema FC hingga Madura United.


Rahmad Darmawan. (source: LIB)

Dalam karier kepelatihan, Rahmad Darmawan pernah menorehkan catatan prestisius yakni mempersembahkan empat gelar Champion yang diperolehnya dari 2 klub berbeda ditanganinya di Liga Indonesia.

Dia membawa Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC juara ISL sebagai juara ISL musim 2005 dan 2007.

Selain itu, pelatih RD ini membawa Sriwijaya FC untuk meraih gelar Copa Indonesia tiga kali beruntun musim 2008, 2009 dan 2010.

Pria berusia 57 tahun itu juga berhasil menyumbangkan dua medali perak ketika menangani timnas Indonesia pada ajang SEA Games 2011 dan 2013. 

Jalan terjal Rahmad Darmawan menjadi pelatih di usia muda

Dalam kesempatan bincang di podcast Sport77, Rahmad Darmawan menceritakan pengalamannya berkiprah sebagai pelatih di usia muda.

"Saya memulai karier pelatih ini sudah mulai saya rintis sejak dari awal saya kuliah," ungkapnya dilansir Youtube Sport77.

Di mana karier pelatihnya itu sejalan dengan jurusan perkuliahannya, Rahmad merupakan alumnus jurusan Kepelatihan di Fakultas Pendidikan Olahraga Kesehatan IKIP Jakarta.

"Pada saat saya menjadi pemain pun, saya sudah mulai sering disuruh memimpin. Kalau misalkan ada pemanasan, Om Hindarto di Persija, saya paling muda tapi selalu saya disuruh memimpin warm up karena beranggapan saya dari Fakultas Olahraga," tuturnya.

Mantan pelatih timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011 ini juga menceritakan masa-masa awal menjadi pelatih dan sempat tidak dipercaya oleh para suporter.

Persikota merupakan klub pertama yang dilatih oleh Rahmad Darmawan dalam karier profesionalnya.

"Awal karier saya di Persikota itu jujur saya pernah didampingi oleh Psikolog selama hampir satu musim," tuturnya.

"Depresi Coach?" tanya Mamat yang memandu Podcast.

"Iya karena setiap kekalahan itu berbeda banget yang saya rasakan, sampai saya pernah merasakan jatuh di Lampung ketika di tempat tidur, karena rasanya kayak mati sebelah (badan) gitu, mirip orang serangan jantung, kesemutan, kemudian lemas terus sesak," ungkapnya.

RD pun sampai dibawa ke rumah sakit Jakarta untuk melakukan pemeriksaan.

"Akhirnya bilang (Dokter), kalau ini bukan jantung, depresi, ini stres katanya. Akhirnya dari situlah saya mulai didampingi oleh Psikolog," terangnya.

Walikota Tangerang pada saat itu percaya pada kemampuan Rahmad Darmawan.

"Beliau tahu saya ini punya kemampuan tapi mungkin dari sisi hal yang berbeda saya belum mampu mengatasi kondisi-kondisi, tekanan-tekanan yang saya bisa dapatkan dari hasil apa yang saya peroleh dalam setiap pertandingan," ucap RD.


Rahmad Darmawan. (source: ANTARA/IC Senjaya)

Berdasarkan pengalamannya sampai pada satu kesimpulan bahwa melatih itu butuh proses dengan segala hasil kekalahan maupun kemenangan.

"Saya pernah mengalami situasi yang benar-benar saya harus didampingi oleh Psikolog," jelasnya.

Setelah berjalannya waktu, dan dirinya mendapat target sesuai apa yang diinginkan dengan Persikota.

Karena saat itu Persikota berada di papan atas, terakhir di peringkat enam.

"Dan itu prestasi yang luar biasa menurut saya karena kita tim promosi, dan orang sebut kita kan bayi ajaib saat itu, dari Liga 2 Juara, Liga 1 Juara kemudian naik di Divisi Utama dan kita di papan atas," katanya.

Di mana hal itu menjadi pembuktian bagi seorang Rahmad Darmawan, dan turut menghadirkan kepercayaan dirinya sebagai pelatih di tahun-tahun berikutnya.

"Sampai nggak perlu lagi Psikolog, sudah mulai saya bisa mengatasi kondisi itu dan Alhamdulillah sampai dengan hari ini mungkin kalau butuh Psikolog, saya butuh kayak Abang ini untuk ketawa-ketawa," ucapnya berseloroh.

Kala itu, Rahmad mengaku dirinya belum mampu mengatasi tekanan-tekanan ketika belum dapat memberi kemenangan untuk timnya.

"Saya nggak mampu mengatasi kondisi bagaimana ketika kalah, suporter di ujung sana (tribun stadion), dia protes dia teriak-teriak macam-macam lah, Rahmad out, Rahmad ganti dan sebagainya," terangnya.

"Bayangkan itu sudah saya alami ketika saya masih jadi pelatih awal-awal, karena memang waktu itu saya pelatih paling muda, dan mereka nggak begitu percaya dengan saya karena pelatih paling muda," tuturnya.

Mantan pelatih Pelita Jaya ini mengaku dirinya saat itu belum berusia 35 tahun tapi sudah menjadi seorang pelatih kepala di tim Persikota. (ind)

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
08:16
03:38
03:08
11:57
04:34
04:12
Viral