- PSSI - Van Phong, Khanh An
Legenda Timnas Vietnam Ini Ngaku Heran dengan Senjata Rahasia Shin Tae-yong Ini: Tidak Ada Tim yang Cetak Gol Sebanyak Itu Lewat…
tvOnenews.com - Legenda Timnas Vietnam Nguyen Manh Dung tak bisa menyimpan rasa kagumnya pada senjata rahasia milik Timnas Indonesia di bawah kepelatihan Shin Tae-yong.
Adapun senjata rahasia yang membuat Nguyen Manh Dung heran adalah lemparan ke dalam Pratama Arhan. Terbaru dalam Piala Asia U-23 lemparan maut Arhan sukses menjadi assist bagi Komang Teguh (86’).
Di tingkat tim senior, Pratama Arhan juga berkali-kali memecah kebuntuan lewat lemparan mautnya.
Pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup F, Vietnam dipaksa tunduk atas timnas Indonesia lewat assist lemparan jauh Arhan yang diselesaikan dengan gemilang oleh Egy Maulana Vikri (52’).
Hal itu membuat legenda timnas Vietnam Manh Dung heran, sepengetahuannya tidak ada tim yang bisa mencetak gol sebanyak itu lewat skema lemparan ke dalam.
Sebelumnya, skuad asuhan Philippe Troussier juga pernah terbobol lewat lemparan Arhan. Itu terjadi di semifinal Sea Games 2023.
Manh Dung heran kenapa gawang Vietnam sering dibobol timnas Indonesia lewat skema lemparan ke dalam padahal menurutnya lemparan ke dalam itu tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan tendangan sudut,
Namun Manh Dung mengatakan salah satu kelemahan lini pertahanan Vietnam adalah terlalu meremehkan efek kejutan dari lemparan ke dalam bek sayap Timnas Indonesia itu.
“Apakah lemparan ke dalam efektif? Banyak tim di dunia melakukannya, tapi mereka tidak mampu mencetak gol sebanyak Indonesia,” kata Manh Dung dikutip dari Soha, Kamis (23/5/2024).
“Lemparan ke dalam (Arhan sebenarnya) tidak bahaya seperti tendangan sudut. Namun lemparan ke dalam memiliki unsur kejutan,” imbuhnya.
Menurut Manh Dung seringkali bek mengira lemparan ke dalam itu jaraknya dekat dan tidak akan terlalu jauh seperti tendangan sudut, para pemain menganggap ringan lemparan itu.
“Sehingga terkadang pihak bertahan tidak memikirkan lintasan bola, apakah kekuatan bola tersebut cukup untuk mempengaruhi gawang,” jelasnya.
Arhan sebagai pelempar menurutnya memiliki kendali lebih besar terhadap arah bola. Apalagi setelah terbukti berkali-kali berhasil menjadi pemicu gol, tentu tim pelatih akan memaksimalkan skema itu.
“Saat mereka melakukan lemparan ke tempat yang sudah dilatih dengan baik, misalnya (disambut dengan) sundulan, terkadang hal itu mengejutkan lawan,” terang Manh Dung.
Sementara itu gelandang Vietnam, Nguyen Hoang Duc menyebut bahwa gol timnas Indonesia itu terjadi karena Vo Minh Trong gagal menyapu bola liar yang dilempar Arhan.
“Tim sudah dengan hati-hati bersiap menghadapi lemparan ke dalam Indonesia, tapi situasinya terjadi dengan cepat,” kata Minh Trong seusai laga.
“Kekalahan ini kesalahan semua anggota tim. Sayang kami kalah lewat situasi (lemparan ke dalam) di mana kami tahu itu kekuatan Indonesia,” tambahnya.
Menariknya timnas Indonesia tidak hanya memiliki Arhan dalam yang jago dalam melempar bola jauh. Tim Merah Putih masih punya tiga pemain lain dengan kualitas yang lemparan ke dalam mematikan di kelompok umur.
Selain Pratama Arhan, timnas Indonesia juga memiliki pelempar andal lainnya seperti Alfeandra Dewangga, Robi Darwis, hingga Frendy Saputra. Lemparan jauh Alfeandra Dewangga sudah berhasil menjadi assist saat timnas Indonesia menumbangkan Vietnam di SEA Games 2023.
Kemenangan di leg pertama pertandingan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini membuat timnas Indonesia mencatatkan dua kemenangan beruntun terhadap Vietnam.
Sebelumnya, anak asuh Shin Tae-yong sukses memulangkan Vietnam dari ajang Piala Asia 2023 dengan skor 1-0 melalui gol Asnawi Mangkualam. Rizky Ridho dan kawan-kawan kembali berhasil membuat malu timnas Vietnam di hadapan publiknya sendiri dengan skor telak 0-3.
Ini menjadi kemenangan perdana skuad Garuda di Stadion My Dinh Vietnam sejak 19 tahun silam.
Timnas Indonesia terakhir kali menang di Hanoi pada 11 Desember 2004 saat fase grup Piala AFF 2004.
Kala itu timnas Indonesia menang dengan skor telak 0-3 lewat gol yang diciptakan Boaz Salossa, Ilham Jayakesuma, dan Mauly Lessy.
Pasca kekalahan 0-3 ini terulang, Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) langsung memecat pelatih Philippe Troussier.
(amr)
Follow tvOnenews.com di sini Google News.