- PSSI
Bukti Liga Putri Harus Ada, Pemain Terbaik Hingga Abroad Butuh Kompetisi Demi Timnas Putri Indonesia
tvOnenews.com - Kemenangan Timnas Putri Indonesia atas Singapura menimbulkan desakan atas kebutuhan Liga Putri.
Terakhir bergulir pada 2019 lalu, kini Liga Putri bak mati suri karena tidak adanya kompetisi selama lima tahun terakhir.
Pemain Cerezo Osaka, Zahra Muzdalifah mengakui kebutuhan akan Liga Putri tersebut. Mantan pemain Persija Putri ini mendesak agar digelarnya Liga Putri.
"Saya mohon, semoga ke depannya ada liga, jadi anak yang kecil-kecil ini punya potensi tidak akan hilang ke depan," kata Zahra.
Zahra pun memberanikan diri keluar dari zona nyaman demi bermain sepak bola secara profesional.
Pemain yang bergabung dengan Cerezo Osaka pada 2023 ini mengakui kompetisi digelar pun demi Timnas Putri Indonesia.
"Jadi dengan adanya liga, kita bisa lebih berkembang lagi sampai senior," kata Zahra.
Liga Putri memang terbukti ampuh untuk menemukan bakat terbaik pemain sepak bola putri.
Sebut saja pemain terbaik Liga Putri 2019, Reva Oktaviani yang kini bergabung dengan Timnas Putri Indonesia.
Dia mencetak gol indah bagi Timnas Indonesia dengan melakukan solo run dan satu lawan satu dengan kiper Singapura.
Bahkan dua pemain muda Claudia Scheunemann dan Marsela Yuliana belum pernah mencicipi kompetisi Liga Putri. Padahal keduanya mencetak brace dalam pertandingan tersebut. (hfp)