Ragnar Oratmangoen Ungkap Sosok Shin Tae-yong Saat Pertama Kali Bertemu, Sebut Kesulitan Dilatih Pelatih Asia

Jakarta, tvOnenews.com - Pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen mengungkapkan kesannya ketika pertama kali bertemu dengan Shin Tae-yong. 

Ini menjadi kali pertama Ragnar Oratmangoen dilatih oleh pelatih Asia. Sebelum bertemu dengan Shin Tae-yong, seluruh pelatihnya berasal dari Eropa. 

Ragnar Oratmangoen debut bersama Timnas Indonesia pada Maret 2024 lalu dengan menaklukan Vietnam di laga tandang. 

Ternyata pada awal pertemuannya dengan Shin Tae-yong, Ragnar Oratmangoen mengakui sulit untuk berkomunikasi.

"Pada awalnya sulit karena dia tidak bisa berbicara Inggris dan penerjemah menerjemahkannya ke bahasa Indonesia, yang mana saya belum mengerti bahasa," kata Ragnar Oratmangoen dikutip dari kanal YouTube Sport77 Official, Selasa (25/6/2024). 

Hal ini membuat staf pelatih akan menerjemahkan kembali ke bahasa Inggris dan saat itulah Ragnar Oratmangoen baru paham instruksi Shin Tae-yong. 

"Jadi kami menggunakan penerjemah lain staf pelatih yang menerjemahkan ke bahasa Inggris, ini saja sudah sulit, karena saya tidak mengerti apa yang dia maksud dengan pasti, hanya dari terjemahannya saja, jadi terkadang ini menyulitkan," kata Ragnar. 

Meski demikian, Ragnar belajar banyak dari sosok pelatih asal Korea Selatan. Dia pun mengakui Shin Tae-yong memperkenalkan perbedaan permainan di Eropa dan Asia. 

"Namun saya rasa dia adalah pelatih yang baik, saya rasa dari setiap pelatih kita bisa mendapatkan pelajaran. Di Asia mereka sangat mementingkan kerja keras, banyak lari, mungkin sesekali memainkan bola jauh dari pada bola pendek," kata Ragnar. 

Ragnar pun mengakui dia bukanlah tipe pelari yang mana membuatnya sulit untuk mengikuti gaya bermain sepak bola Asia. 

"Jika tidak memungkinkan untuk menggunakan bola pendek, maka mainlah dengan bola jauh dan kerja keras, itu perbedaan besar yang saya rasakan," kata Ragnar.  

Ragnar pun mengakui dia tidak pernah berbicara empat mata dengan Shin Tae-yong karena keterbatasan komunikasi tersebut.

"Dia hanya bilang 'main saja, menikmati permainan', dia tidak banyak berbicara empat mata karena keterbatasan bahasa, namun setelah pertandingan dia sangat senang, pastinya," kata Ragnar. (hfp)