Usai Sakit Hati, Messi-nya Vietnam Nguyen Quan Hai Puji Timnas Indonesia Asuhan Shin Tae-yong: Indonesia Sekarang Berbeda dengan Tiga Tahun Belakangan.
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com/ Instagram @shintaeyong7777 @nguyenquanghai12041997

Usai Sakit Hati, Messi-nya Vietnam Nguyen Quan Hai Puji Timnas Indonesia Asuhan Shin Tae-yong: Indonesia Sekarang Berbeda dengan Tiga Tahun Belakangan

Senin, 8 Juli 2024 - 12:11 WIB

tvOnenews.com - Pengakuan jujur Messi-nya Vietnam, Nguyen Quan Hai tentang Timnas Indonesia, mengejutkan dunia sepak bola Asia. 

Nguyen Quan Hai mengakui kehebatan Timnas Indonesia yang sekarang dan menyebut perubahan signifikan yang terjadi di bawah asuhan Shin Tae-yong. 

Nguyen Quan Hai, yang selalu menjadi momok menakutkan bagi Timnas Indonesia, kini mengakui kehebatan tim yang dulunya dia takuti.


Shin Tae-yong pimpin latihan timnas Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab. Sumber: Antara.

Baru-baru ini, kabar mengejutkan datang dari salah satu bintang sepak bola Vietnam, Nguyen Quan Hai. 

Pemain yang berposisi sebagai gelandang pengatur serangan itu mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan pesat Timnas Indonesia. 

Quan Hai menyebut, "Indonesia sekarang berbeda dengan dua atau tiga tahun belakangan." 

Menurutnya, penambahan pemain diaspora ke dalam skuad Shin Tae-yong telah membuat timnas Indonesia menjadi lebih matang dan kompetitif.

Quan Hai menyinggung ajaran dan strategi Park Hang-seo, pelatih sebelumnya yang dianggapnya sebagai kunci sukses Vietnam selama ini. 

Di era Park Hang-seo, Quan Hai selalu menjadi pilihan utama sejak 2018 hingga 2022. 

Namun, situasi berubah di era Philippe Troussier. Ketika Vietnam berhadapan dengan Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno bulan Maret lalu, Quan Hai tidak dimainkan, yang membuatnya sangat kecewa.

"Saya agak sedih dan kecewa ketika saya tidak bisa turun ke lapangan, tidak bisa berjuang dan berkontribusi, ketika tuan rumah tertinggal," terang Nguyen Quang Hai kepada VnExpress. 

Kekecewaan tersebut diperparah dengan pemecatan Philippe Troussier setelah gagal membawa Vietnam menang lawan Indonesia di Hanoi. 

Quan Hai juga memuji pemain muda Indonesia yang selalu mendapat kepercayaan dari Shin Tae-yong. 

“Indonesia sekarang sudah berbeda, Timnas mereka berkembang pesat sejak Shin Tae-yong memanggil beberapa pemain diaspora ke sana, tapi di tahun 2020 mereka sukses ke final Piala AFF tanpa pemain diaspora. Itu adalah kepercayaan pelatih mereka kepada pemain muda,” ucapnya. 

Nguyen Quan Hai mengakui kalau pergantian pelatih telah mempengaruhi performanya dan tim secara keseluruhan. 

Di bawah asuhan Philippe Troussier, dirinya merasa tersisih dan tidak mendapat kesempatan bermain di laga penting melawan Indonesia. 

"Saya tentu sedikit kecewa dari pelatih sebelumnya yang tidak memainkan saya di laga melawan Indonesia di Jakarta. Saya tentu hargai keputusannya, tapi itu adalah momen yang sangat menyakitkan bagi saya pribadi," ucapnya lagi. 

Sekarang, setelah Troussier tidak lagi melatih Vietnam, Nguyen Quan Hai berharap dapat membuktikan kualitasnya di bawah pelatih baru. 

"Saya akan gunakan kepercayaan ini untuk bisa membuktikan kualitas saya di atas lapangan dan saya percaya dengan kemampuan saya sendiri," tegasnya.

Selain itu, Quan Hai juga mengungkapkan kerinduannya pada sosok Park Hang-seo. 

"Ya, tentu saya pribadi merindukan dia. Dia adalah pelatih hebat selama saya berkarir di Timnas Vietnam. Dia selalu mempercayai pemain muda untuk bermain dan mempunyai taktik luar biasa saat kami dalam situasi buntu," kata Nguyen Quan Hai. 

Tidak hanya dia, bahkan rekan setimnya di Vietnam juga merasakan hal yang sama. 

Menurut Quan Hai, kehilangan Park Hang-seo pada tahun 2022 membuat tim merasa terpuruk. 

"Sekarang Indonesia sedang menanjak, kami mengalami penurunan. Itu adalah situasi yang cukup buruk," tutupnya.

Pengakuan Nguyen Quan Hai ini menunjukkan betapa Timnas Indonesia telah berkembang pesat dan diakui oleh rival-rivalnya di Asia Tenggara. 

Perubahan dan perkembangan ini tidak lepas dari peran penting Shin Tae-yong sebagai pelatih yang mampu memaksimalkan potensi pemain muda dan diaspora untuk membentuk tim yang kompetitif. (anf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:15
06:42
02:42
02:53
02:36
01:34
Viral