- Kolase tvOnenews/FC Volendam/Utrecht
Ini Alasan Timnas Indonesia Masih Butuh Striker Naturalisasi, di Sepak Bola Modern Striker Harus ...
Jakarta, tvOnenews.com - Timnas Indonesia belum memiliki pergerakan apapun dalam menaturalisasi pemain keturunan jelang putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pengamat sepak bola Indonesia, Binder Singh alias Bung Binder menyebut kebutuhan Timnas Indonesia akan striker masih memiliki urgensi tinggi.
Bung Binder mengakui rencana PSSI soal naturalisasi pemain anyar untuk Timnas Indonesia sebelum Kualifikasi Piala Dunia.
Namun hampir satu bulan lagi pertandingan pertama melawan Arab Saudi dan Australia, belum ada tanda-tanda naturalisasi pemain dari PSSI.
"Kenapa tidak Timnas kita lolos ke Piala Dunia? Bisa dong, asalkan segala sesuatunya dipersiapkan secara matang nah salah satu kebutuhan bagi Timnas Indonesia sekarang ini kan adalah di posisi striker," kata Bung Binder dalam kanal YouTube pribadinya dikutip Sabtu (27/7/2024)
Bung Binder mengakui striker yang dimiliki saat ini oleh Timnas Indonesia memang beragam. Dari mulai Dimas Drajad, Rafael Struick, Ramadhan Sananta hingga Marselino Ferdinan.
Namun nyatanya, striker tersebut belum cukup untuk menghadapi lawan-lawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini.
Menurutnya, tidak ada salahnya untuk melakukan naturalisasi demi menambah pemain di posisi lini depan.
"Karena kita perlu striker semacam predator atau istilah kerennya di Inggris tuh yang dipakai adalah box in the box, artinya kalau di dalam kotak penalti ya ini adalah pemain yang memang akan sulit untuk dikawal dan bisa melakukan finishing yang sempurna secara konsisten," kata Bung Binder.
Beberapa nama pun sudah ramai diperbincangkan seperti Ole Romeny dan Mauro Zilstra. Namun pada akhirnya semua tergantung proses panjang dari naturalisasi.
Apalagi Ole Romeny terang-terangan belum memiliki niat 100 persen membela Tanah Air meski sudah dihubungi PSSI mengingat usianya yang bisa saja dipanggil Timnas Belanda.
Mauro Zilstra pun mengakui telah dihubungi oleh PSSI. Bung Binder menyebut pendekatan PSSI ini sebagai antisipasi kehilangan Ole Romeny.
"Tapi kan ini kembali lagi nanti kepada keputusan dari Shin Tae-yong karena kita membutuhkan striker di depan nih yang bisa melakukan finishing dan Mauro Zilstra ini kalau dipilih juga saya pikir menguntungkan juga bagi Timnas Indonesia," katanya.
Bung Binder mengakui di era sepak bola modern seperti ini butuh striker yang bukan saja membuka peluang tapi juga mampu melakukan tendangan dari jarak jauh.
"Tidak banyak striker-striker yang kita punya di dalam skuad Timnas Indonesia itu banyak melepaskan tangan-tendangan dari luar kota penalti biasa dilakukan biasa itu dilakukan oleh para pemain dari second line," kata Bung Binder.
"Artinya jika striker yang sekarang kita punya di dalam skuad ini bisa mencetak gol dari luar kota penalti itu juga plus, tapi seandainya ya PSSI tidak dapat nih striker keturunan Indonesia yang baru ya saya pikir enggak ada salahnya juga Jens Revan diberikan kesempatan untuk tampil bagi Timnas Indonesia senior," katanya. (hfp)