- ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Akhiri Puasa Gelar, Pengamat Beri Masukan Penting Buat PSSI Usai Timnas Indonesia Juara Piala AFF U-19 2024
Jakarta, tvOnenews.com - Pesan penting disampaikan pengamat sepak bola senior Tanah Air, Mohamad Kusnaeni pasca keberhasilan Timnas Indonesia meraih gelar juara Piala AFF U-19 2024.
Timnas Indonesia U-19 sukses akhiri puasa gelar selama 11 tahun usai raih kemenangan tipis 1-0 atas Thailand di partai final Piala AFF U-19 2024, Senin (29/07/24) lalu.
Bagi Timnas Indonesia, ini merupakan gelar juara kedua skuad Garuda Nusantara sepanjang sejarah keikutsertaan di Piala AFF U-19.
Usai keberhasilan ini, pengamat sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni berikan masukan untuk PSSI agar bisa memaksimalkan kompetisi sepak bola usia muda di tanah air.
"Kesempatan seluas-luasnya harus diberikan semua pihak yang ingin ikut menggelar kompetisi atau turnamen usia muda," ujarnya ketika dihubungi melalui sambungan telepon di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, pembinaan pemain timnas melalui turnamen usia muda adalah cara yang paling efektif dibandingkan dengan training camp jangka
menengah dan jangka panjang.
Pendekatan training camp ke Eropa maupun wilayah Asia barat, kata dia, memang cukup membantu dalam upaya meraih prestasi namun membutuhkan banyak biaya dan mengorbankan banyak waktu pemain.
Oleh sebab itu, ia melanjutkan, metode pembinaan harus diperkuat adalah melalui turnamen usia muda yang perlu digelar secara masif di berbagai wilayah tanah air.
"Kompetisi usia muda itu juga harus berkonsep kerja bersama atau keroyokan," ujarnya.
Pengamat sepak bola yang akrab disapa Bung Kus itu mengatakan, PSSI tetap menjalankan kompetisi untuk para anggotanya, tetapi kesempatan harus dibuka kepada semua pihak yang ingin ikut menggelar kompetisi atau turnamen usia muda.
Bibit pemain muda, kata dia, itu tersebar di ribuan kampung di berbagai penjuru tanah air sehingga belum tentu terpantau oleh PSSI dan klub-klub.
"Jadi, sekali lagi, ke depan PSSI harus lebih serius menggulirkan kompetisi usia muda secara masif,"
"Melibatkan semua stakeholders yang punya kepedulian, jangan menjadi eksklusif atau menutup diri," pungkasnya. (ant/sub)