- PSSI
Shin Tae-yong Full Senyum, PSSI Siapkan Pesawat Khusus Untuk Timnas Indonesia saat Hadapi China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali menjelaskan jika Timnas Indonesia tak akan menggunakan pesawat komersial saat hadapi China di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia dijadwalkan bakal melakoni dua laga tandang menghadapi Bahrain dan China di putaran ketiga pada bulan Oktober 2024 mendatang.
Dua laga pada bulan November itu bakal menjadi tantangan tersulit untuk skuad Garuda karena harus terbang ke dua negara yang jaraknya sangat berjauhan.
Bahkan, kedua negara tersebut memiliki jarak tempuh hampir mencapai 5.161 kilometer bila menghitung dari ibukota Bahrain, Manama ke Beijing, China.
Artinya, jika menggunakan perjalanan pesawat dengan rute nonstop, maka Timnas Indonesia harus menjalani perjalanan mencapai 15 jam 40 menit.
Melihat kondisi yang akan dialami anak asuh Shin Tae-yong itu membuat PSSI mengambil langkah demi mengantisipasi hal tersebut.
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali mengatakan bahwa jarak kedua negara yang berjauhan membuat Timnas Indonesia harus menempuh hingga dua hari waktu perjalanan.
"Main di Bahrain itu tanggal 10 kalau tidak salah ya. Kemudian harus main lagi di Cina tanggal 15. Nah supaya diketahui Cina itu jangan membayangkan kita main di Beijing. Ini kita main dari Beijing sekitar 6 jam," ujar Zainudin Amali dalam keterangan yang diterima tvOnenews.com, Selasa (6/8/2024).
"Jaraknya jauh dan itu katanya termasuk tempat yang dingin. Jadi kalau kita menggunakan pesawat komersial dari Bahrain ke sana itu bisa makan waktu sekitar 2 harian, karena dari perjalanan yang ada saja sekitar 24 jam tanpa transit sekitar 4 jam," tambahnya.
Hal itu membuat PSSI mengambil langkah untuk tidak menggunakan pesawat komersial dalam perjalanan Timnas Indonesia dari Bahrain ke China.
Zainudin Amali menuturkan jika pesawat komersial untuk rute penerbangan dari Bahrain ke venue pertandingan yang rencananya bakal digelar di Qingdao, bakal memakan waktu lebih lama.
Faktor itu diakibatkan karena pesawat komersial tidak memiliki rute penerbangan yang langsung terbang ke Qingdao.
Ini artinya Timnas Indonesia harus berpindah pesawat atau transit terlebih dahulu sebelum menuju venue pertandingan.
"Tidak ada yang langsung. Itu kan ke Bahrain, ke Beijing dulu. Dan Beijing mungkin bisa singgah ke tempat lain baru ke situ baru nyambung lagi ke sana," jelas Zainudin Amali.
"Jadi itulah yang menjadi pertimbangan Ketua Umum dan kami Exco, kita tidak akan menggunakan pesawat komersial," tambahnya.
Keputusan PSSI untuk tidak menggunakan pesawat komersial juga karena didasari kondisi fisik para pemain.
Waketum PSSI itu membeberkan jika Timnas Indonesia memaksakan untuk menggunakan pesawat komersial, maka para pemain akan sangat kelelahan.
Tak hanya itu, jeda pertandingan bakal terpangkas hanya untuk perjalanan dari Bahrain ke China tanpa adanya agenda latihan hingga masa pemulihan terlebih dahulu.
"Anak-anak (pemain Timnas Indonesia) bisa kelelahan. Kelelahan kalau harus menggunakan pesawat yang komersial biasa," tutur Zainudin Amali.
"Mana waktu mereka untuk berlatih, untuk kemudian merecovery. Karena itu hanya jarak beberapa hari dia langsung bisa bertanding," tutupnya.
Timnas Indonesia dijadwalkan akan terbang menghadapi Bahrain yang rencananya bergulir pada Minggu (10/10/2024).
Kemudian, skuad Garuda akan terbang langsung ke China dalam laga lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Jumat (15/10/2024).
(igp/sub)