- PSSI
Maarten Paes Berani Jujur Ungkap Sifat Asli Sandy Walsh Selama Jadi Rekan Sekamarnya: Mungkin Bulan Depan Saya Sudah Siap Diwawancarai...
tvOnenews.com - Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes blak-blakan berani jujur soal sifat asli Sandy Walsh selama jadi rekan sekamarnya di Arab Saudi.
Sebagai informasi, kiper naturalisasi asal Belanda itu terus berusaha memahami dan menyatu dengan budaya Indonesia sejak resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada April 2024.
Selain adaptasi budaya, Paes juga serius mempelajari bahasa Indonesia, sebuah proses yang ia jalani dengan penuh semangat bersama rekannya, Sandy Walsh.
Sandy Walsh, bek Timnas Indonesia yang juga berstatus naturalisasi, menjadi pendamping Paes dalam belajar bahasa.
Sandy dikenal sebagai sosok yang hangat dan mudah bergaul, selalu siap membantu pemain-pemain baru di Timnas Indonesia, terutama mereka yang sama-sama berkarier di luar negeri.
“Sandy orang yang baik, sangat menyenangkan, dan lucu. Dia sering membantu saya, terutama dalam berbahasa Indonesia,” ungkap Paes.
Belajar bahasa Indonesia bukan hal mudah bagi Paes, namun dia tetap optimistis. Dengan bantuan Sandy dan beberapa pemain lainnya, Paes bertekad meningkatkan kemampuannya.
“Saya terus belajar setiap hari. Selain belajar dengan Sandy, saya juga menggunakan buku sebagai referensi,” ujarnya dalam wawancara.
Paes menargetkan pada bulan Oktober 2024 dia sudah bisa diwawancarai sepenuhnya dalam bahasa Indonesia.
“Mungkin bulan depan saya sudah siap diwawancarai dengan bahasa Indonesia,” tambah Paes.
Meski belajar bahasa Indonesia cukup menantang, dia percaya proses ini akan memperlancar komunikasi dan meningkatkan adaptasinya bersama rekan-rekan setim di Timnas.
Pengalaman Paes belajar bahasa Indonesia diiringi oleh perjalanan karier yang sukses di luar negeri.
Sebelum resmi bergabung dengan tim asuhan Shin Tae-yong, Paes sudah mengukir prestasi di Major League Soccer (MLS) bersama klub FC Dallas.
Bergabung sejak 2022, kiper kelahiran 2001 ini sukses membawa timnya mencapai babak playoff liga.
Meski FC Dallas belum meraih gelar juara di MLS, performa Paes sebagai penjaga gawang utama cukup diperhitungkan.
Penampilan gemilangnya sering kali menjadi kunci kemenangan Dallas dalam beberapa pertandingan krusial.
Karier Paes di MLS juga semakin cemerlang ketika ia menjadi pemain yang diandalkan dalam momen-momen penting.
Salah satunya ketika ia berhasil menggagalkan tendangan penalti lawan dalam pertandingan yang ketat.
Pengalaman ini memperkuat kepercayaan dirinya saat menghadapi lawan-lawan di kancah internasional, termasuk bersama Timnas Indonesia.
Namun, untuk bisa memperkuat Timnas Indonesia, Paes harus melewati sejumlah proses hukum.
FIFA sempat memproses kasusnya melalui arbitrase karena ada dugaan bahwa Paes pernah bermain untuk timnas kelompok umur Belanda saat berusia 22 tahun.
Setelah melalui proses yang cukup panjang, Paes akhirnya mendapat lampu hijau untuk memperkuat Skuad Garuda pada September 2024.
Debutnya berlangsung ketika Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dalam pertandingan debutnya tersebut, Paes menunjukkan penampilan yang memukau.
Ia berhasil menggagalkan penalti Arab Saudi, yang membuat Indonesia bermain imbang 1-1 melawan salah satu tim kuat di Asia.
Hasil ini memberi satu poin penting bagi Indonesia di Grup C kualifikasi, dan mengangkat semangat tim menuju pertandingan-pertandingan berikutnya.
Menariknya, meskipun baru pertama kali tampil untuk Timnas Indonesia, Paes sudah tampak lancar menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” sebelum pertandingan melawan Arab Saudi.
Ini menunjukkan komitmennya yang kuat untuk menyatu dengan budaya Indonesia, baik dari segi bahasa maupun identitas nasional.
Paes kini mempersiapkan diri untuk pertandingan selanjutnya melawan Australia pada 10 September 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pertandingan ini akan menjadi laga krusial, mengingat posisi Indonesia yang berada di peringkat keempat klasemen sementara Grup C.
Sementara itu, Australia, yang sebelumnya dikalahkan oleh Bahrain, berada di posisi kelima tanpa poin.
Pencapaian Paes hingga kini membuktikan bahwa dia adalah sosok pemain yang berdedikasi tinggi.
Adaptasi cepat yang ia lakukan dengan Timnas Indonesia, ditambah dengan pengalamannya di MLS, menjadi modal kuat bagi dirinya untuk terus berkembang.
Kedekatannya dengan Sandy Walsh serta semangatnya untuk menguasai bahasa Indonesia juga memperlihatkan bahwa Paes memiliki keinginan besar untuk menjadi bagian dari komunitas sepak bola Indonesia.
Tidak hanya sebagai pemain, tetapi juga sebagai seorang WNI yang bangga akan negaranya.
Paes pun berharap, melalui performa gemilang di lapangan dan kemampuan bahasa yang terus meningkat.
Dia dapat memberikan kontribusi besar bagi kesuksesan Timnas Indonesia di pentas internasional.
Dengan begitu, bukan hanya karier klubnya di luar negeri yang bersinar, tetapi juga kiprahnya bersama "Garuda" yang terus menginspirasi para penggemar sepak bola Indonesia. (udn)