Coach Justin Beri Nasehat atau Kritik Untuk Marselino Ferdinan? Justinus Lhaksana: Kok Gak Berkembang

tvOnenews.com - Marselino Ferdinan, salah satu pemain muda berbakat Indonesia, kembali menjadi sorotan setelah penampilannya di Piala Asia U-23 2024 Qatar. 

Pemain yang mencetak dua gol di turnamen tersebut mendapat kritik dari pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana, atau yang akrab disapa Coach Justin. 

Kritikan ini muncul setelah Garuda Muda kalah 1-2 dari Irak dalam perebutan tempat ketiga, di mana Marselino dinilai bermain terlalu egois.

Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, pada 2 Mei 2024, beberapa momen Marselino terlihat lebih fokus memamerkan keterampilan individunya dibandingkan bermain untuk tim. 

Hal ini memicu reaksi dari para penggemar sepak bola Indonesia, termasuk Coach Justin, yang menilai Marselino seharusnya lebih matang dalam bermain.

"Ya, Marselino harus lebih *grow up*, harus lebih dewasa dari sisi permainannya. Bermain untuk tim, bukan untuk dia sendiri. Itu aja," ujar Coach Justin melansir dari ANTARA.

Sebagai pemain muda yang sudah memulai karier internasional di usia 17 tahun, Marselino seharusnya menunjukkan perkembangan signifikan. 

Coach Justin menilai, dengan pengalaman yang dimilikinya, Marselino sudah seharusnya mampu bermain lebih untuk tim daripada mementingkan ego pribadi. 

"Lihat dia mulainya dari 17 tahun, harusnya ada progres dong. Beda kalau masuknya 19 tahun, itu bisa gue terima. Dia udah dari 17 tahun, tapi kok gak berkembang," kata Coach Justin.

Tak hanya di Piala Asia U-23, Marselino juga menjadi bagian penting dalam Timnas Indonesia senior pada Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Penampilan Marselino dalam timnas senior semakin menarik perhatian publik. 

Dalam pertandingan tersebut, pemain berusia 19 tahun ini menunjukkan kemampuannya sebagai gelandang serang yang mampu memberikan kontribusi penting di lini tengah.

Meskipun Marceng tetap harus menghadapi kritik terkait pengambilan keputusannya di lapangan.

Peran Marselino dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 semakin penting, mengingat Indonesia sedang dalam proses meningkatkan performa tim di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong. 

Meski masih muda, Marselino diharapkan bisa membawa semangat baru dan kemampuan teknis yang mumpuni untuk membawa Indonesia bersaing di kancah internasional.

Selain kiprahnya di timnas, Marselino juga tengah meniti karier di Eropa. 

Setelah sempat bermain untuk KMSK Deinze di Belgia, Marselino baru-baru ini membuat langkah besar dengan bergabung bersama Oxford United, klub yang bermain di Liga Inggris. 

Kepindahannya ke Oxford United menjadi titik penting dalam kariernya, di mana dia akan mendapat kesempatan lebih besar untuk berkembang dan bermain di liga yang lebih kompetitif.

Meskipun perjalanan karier Marselino di KMSK Deinze tidak berjalan mulus—ia hanya tampil sebanyak tiga kali dengan total 16 menit bermain.

Kehadirannya di Oxford United diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang baginya. 

Liga Inggris terkenal dengan intensitas dan persaingannya yang ketat, sehingga akan menjadi tantangan besar bagi Marselino untuk membuktikan dirinya di sana.

Coach Justin juga menyoroti masa-masa Marselino di Deinze, yang kurang memberikan menit bermain yang cukup baginya untuk berkembang. 

"Dengan bakat luar biasa yang dia miliki, dia seharusnya lebih mampu bermain untuk tim daripada mementingkan egonya sendiri. Terutama setelah dua tahun di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, seharusnya kualitas permainannya sudah meningkat," tambah Coach Justin.

Kritik yang disampaikan oleh Coach Justin diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi Marselino untuk lebih berkembang, terutama dengan kesempatan yang lebih besar yang kini ada di depannya. 

Karier internasionalnya di timnas dan klub besar di Eropa bisa menjadi batu loncatan untuk membawa pemain kelahiran Jakarta ini ke level yang lebih tinggi.

Sebagai salah satu talenta muda paling bersinar di Indonesia, harapan publik kepada Marselino sangat besar. 

Meski masih harus belajar banyak, perjalanan kariernya yang masih panjang memberikan peluang besar baginya untuk terus berkembang dan menjadi pemain kunci baik di level klub maupun timnas. (udn)