Suara Hati Pemain Keturunan di Timnas Indonesia Soal Polemik Naturalisasi, Manajer Garuda: Mereka Mengatakan, Seharusnya...

Jakarta, tvOnenews.com - Manajer Timnas Indonesia, Sumardji mengungkapkan suara hati pemain keturunan saat ramai polemik pemain naturalisasi.

Seusai Timnas Indonesia meraih dua poin di dua laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, pemain naturalisasi menjadi bahasan.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter Frans Gontha, bahkan menuding ada pemain naturalisasi berpaspor ganda.

Belakangan, pernyataan tersebut dibantah dan masalah paspor ganda pemain naturalisasi di Timnas Indonesia dikonfirmasi tak ada.

Sumardji mengungkapkan, hal tersebut sempat menjadi pertanyaan beberapa pemain naturalisasi di skuad Garuda.

"Jadi gini, saya sangat menyayangkan adanya beberapa tokoh atau pengaman yang, mohon maaf, semestinya tidak selayaknya berbicara seperti ini," ujar Sumardji.

Menurut dia, para pemain ini benar-benar ingin membela Merah Putih karena panggilan dari hati, bukan alasan uang atau hal lainnya.

"Yang ada di hatinya mereka, para pemain naturalisasi ini, diaspora ini, ingin membela bangsa dan negara kita di kancah internasional. Hanya itu yang ada di dia. Dan tidak ada embel-embel soal duit sama sekali," ucapnya.

Setelah polemik ini merebak, para pemain naturalisasi langsung bertanya kepadanya tentang apa yang terjadi.

"Mereka mengatakan, Pak Marji, semestinya tidak boleh seperti ini. Karena kami semua, ini mereka cerita, mereka mengatakan, kami semua ini benar-benar membela bangsa dan negara karena kami punya daerah keturunan," katanya.

Dia mengatakan, hampir semua pemain keturunan di Timnas Indonesia bertanya-tanya soal masalah ini.

Termasuk Jay Idzes yang menurut Sumardji sangat tulus untuk membela skuad Garuda.

"Hampir semuanya. Termasuk Jay itu termasuk orang yang sangat baik. Sangat baik dan mengikuti, mengikuti apa namanya perkembangan. Dan tidak sama, ya ada sedikit, tapi begitu kita jelasin, oh, ya paham," katanya.

Dia pun telah menjelaskan hal ini kepada para pemain keturunan agar tidak terjadi kesalahpahaman. (fan)