- PSSI
Shin Tae-yong Bongkar Bobroknya Sepak Bola Korea Selatan, Sebut Era Meremehkan Tim Asia Tenggara Termasuk Timnas Indonesia Telah usai
Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menilai bahwa era Korea Selatan meremehkan tim negara Asia Tenggara telah berakhir.
Selain karena sepak bola Asia Tenggara semakin berkembang, Korea Selatan pun tak mengalami perkembangan signifikan.
Hal tersebut terbukti ketika Korea Selatan dikalahkan Timnas Indonesia U-23 pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024.
Pada saat itu, Korea Selatan yang sangat diunggulkan kalah dari Timnas Indonesia U-23 melalui drama adu tendangan penalti.
Tim berjuluk Taeguk Warriors pun gagal lolos ke Olimpiade untuk pertama kalinya sejak tahun 1984 atau 10 kali berturut-turut.
Selain itu, Timnas Malaysia yang secara level tidak jauh berbeda dengan Indonesia mampu menahan imbang Korea Selatan di Piala Asia 2023.
Menurut Shin Tae-yong, ada masalah di sepak bola Korea Selatan yang membuat prestasinya negaranya tidak stagnan.
“Semua sistem telah berkembang jauh lebih banyak (di sepak bola Korea) daripada saat saya di sana," ujar STY dikutip dari Isplus, Minggu (29/9).
- AFC
Pelatih berusia 53 tahun tersebut menyampaikan bahwa saat ini Korea Selatan tengah mengalami stagnan dalam perkembangan sepak bola.
"Perlu dikembangkan lebih sistematis, tetapi saya merasa saat ini masih stagnan,” ucapnya.
Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) diminta untuk membenahi masalah ini jika tak mau terperosok semakin dalam.
“Saya pikir asosiasi harus melihat ke belakang dan melakukan reorganisasi setidaknya sekali untuk melihat mengapa hal itu dikritik oleh penggemar sepak bola," katanya.
Kondisi ini pun membuat Korea Selatan tidak bisa lagi memandang sebelah mata sepak Asia Tenggara seperti sebelumnya.
Bahkan, dia mengungkapkan bahwa tim-tim di Asia Tenggara seperti Timnas Indonesia sudah bisa mengimbangi Korea Selatan.
“(Dalam hal penguasaan bola), saya rasa Korea akan unggul 60 (persen) dan kami akan unggul 4o (persen)," katanya.
"Korea akan mendominasi permainan, tetapi era ‘(melawan) tim Asia Tenggara bisa menang 3-0 dengan mata tertutup’, seperti yang biasa kita katakan, sudah berakhir,” tambahnya. (fan)