Ernando Ari Berpotensi Gantikan Maarten Paes, Shin Tae-yong Pernah Diperingatkan Begini oleh Coach Justin soal Kiper Timnas Indonesia

Jakarta, tvOnenews.com - Justinus Lhaksana, pengamat sepak bola Indonesia yang dikenal dengan sapaan Coach Justin, pernah memberi pandangan kritis tentang kondisi di skuad Timnas Indonesia soal pos penjaga gawang, yang berpotensi dikembalikan kepada Ernando Ari.

Menurutnya, Timnas Indonesia telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam berbagai aspek, terutama dalam kedalaman skuad. 

Namun, Justin menilai ada satu aspek penting yang masih perlu diperbaiki jika Indonesia ingin bersaing di level yang lebih tinggi, yaitu kiper.

"Ada satu hal yang kita harus ubah kalau kita mau naik level, yaitu kiper," tukas Justin, dalam kanal YouTube Justinus Lhaksana.

Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube pribadinya, Justin secara spesifik menyoroti kualitas penjaga gawang utama Timnas Indonesia, Ernando Ari. 

Meski Ernando telah menjadi andalan di bawah mistar selama beberapa turnamen besar, termasuk Piala Asia 2023.

Justin menilai kiper berusia 21 tahun tersebut memiliki kekurangan mendasar, yakni posturnya yang dianggap terlalu kecil untuk level internasional.

“Ernando adalah kiper bagus untuk Liga 1, tapi dia terlalu kecil. Posturnya kurang tinggi untuk ukuran kiper internasional,” ujar Justin.

Pandangan ini didasarkan pada analisis gol yang bersarang di gawang Indonesia selama Piala Asia. 

Menurut Justin, beberapa gol yang terjadi, termasuk dalam laga melawan Australia, bisa diantisipasi lebih baik jika Ernando memiliki postur yang lebih tinggi.

"Memang kita nggak punya kiper yang tinggi," tuturnya.

Lebih lanjut, Ernando mirip dengan kiper-kiper Eropa seperti Aaron Ramsdale dan David Raya, yang memiliki fisik lebih ideal untuk posisi tersebut.

Meski demikian, Justin tidak bermaksud meremehkan kemampuan Ernando sepenuhnya. Dia mengakui bahwa Ernando memiliki kemampuan refleks yang baik dan sering kali mampu melakukan penyelamatan gemilang. 

Namun, Justin merasa bahwa kemampuan tersebut belum cukup untuk mengangkat performa Indonesia di level internasional. 

Hal ini tercermin dari statistik penampilan Ernando di Piala Asia, di mana ia kebobolan sepuluh gol dalam empat pertandingan, meskipun dua dari gol tersebut merupakan gol bunuh diri.

“Ernando bukan kiper yang buruk, dia memiliki refleks yang bagus. Tapi levelnya belum bisa membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi di pentas internasional,” tambah Justin.

Masalah penjaga gawang di Timnas Indonesia ini menjadi lebih kritis mengingat terbatasnya pilihan kiper yang dimiliki oleh pelatih Shin Tae-yong. 

Justin pun memahami bahwa Ernando tetap diandalkan karena belum ada kiper lain yang bisa memberikan opsi lebih baik. 

Kondisi ini semakin relevan dengan cedera yang dialami Maarten Paes baru-baru ini. Paes, yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi posisi kiper Timnas Indonesia, mengalami cedera bersama FC Dallas. 

Hal ini menimbulkan kekhawatiran apakah dia bisa segera pulih dan siap membela Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia yang akan datang. 

Cedera Paes ini tentunya menjadi pukulan bagi harapan Justin dan banyak penggemar Timnas yang menginginkan adanya peningkatan kualitas di bawah mistar gawang.

Dengan keterbatasan fisik Ernando dan absennya Paes karena cedera, Indonesia mungkin harus mencari alternatif lain atau mempersiapkan Ernando agar dapat mengatasi kekurangannya di level internasional. 

Justin juga menegaskan bahwa keberadaan kiper yang mumpuni sangat penting bagi Indonesia jika ingin meningkatkan peluang lolos ke turnamen besar seperti Piala Dunia.

Dengan demikian, situasi ini menjadi tantangan besar bagi Timnas Indonesia. Di satu sisi, mereka memiliki penjaga gawang muda dengan potensi besar seperti Ernando.

Namun di sisi lain, mereka juga perlu solusi yang lebih cepat dan efektif dalam mengatasi kekurangan di posisi ini. (dwi/rda)