- tvOnenews.com - Julio Tri Saputra
Ada Kabar Buruk, Timnas Indonesia Wajib Waspada dengan Taktik 'Kotor' Bahrain, Buktinya Jepang dan Australia Sudah jadi Korban, Katanya ...
tvOnenews.com - Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong dapat bocoran dari pelatih Australia dan Jepang soal cara menghentikan strategi 'kotor' Bahrain.
Menurut analisa kedua pelatih tersebut, timnas Indonesia wajib waspada karena Bahrain sering menerapkan strategi yang dibilang 'licik' saat bermain di kandangnya.
Seperti diketahui, pasukan Shin Tae-yong saat ini sedang fokus melakoni 8 pertandingan tersisa di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia memberi kejutan dengan menahan imbang Arab Saudi 1-1, dan Australia 0-0.
Atas hasil tersebut, membuat tim asuhan Shin Tae-yong masih kokoh di peringkat klasemen sementara grup C dengan mengumpulkan 2 poin.
Dari dua pertandingan melawan Arab Saudi dan Australia, skuad Garuda berhasil mengamankan poin 15,44 hingga membawanya naik peringkat pada Ranking FIFA jadi ke-129, sebelumnya 132.
Kini petualangan tim Garuda masih berlanjut saat melakoni laga tandang melawan Bahrain, pada 10 Oktober.
- The AFC/tvOnenews-Julio Trisaputra
Cara mengatasi permainan kotor Bahrain
Tim Garuda akan menghadapi tantangan berat saat bertandang ke Bahrain dalam laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga.
Pertandingan yang dijadwalkan pada Kamis 10 Oktober, Bahrain di Riffa akan menjadi laga yang krusial bagi kedua tim.
Mengingat kedua tim memiliki misi untuk meraih poin penuh, bagi timnas Indonesia ini tak akan mudah meski sudah memberi hasil imbang ke Arab Saudi dan Australia.
Namun laga tandang ke Bahrain ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi anak asuh Shin Tae-yong.
Hal ini karena selain tim Garuda akan menghadapi taktik pemain Bahrain yang terkadang "Kontroversial".
Saat tahu jika timnas Indonesia akan melawat ke Bahrain, pelatih Jepang dan Australia kompak memberikan bocoran soal tabiat dan taktik 'licik' tim timur tengah itu ketika main di kandang.
Hal ini berdasarkan pengalaman tak mengenakan saat Jepang dan Australia berhadapan dengan Bahrain.
Terkhusus untuk Jepang, mereka telah lebih dahulu bertandang ke markas Bahrain. Merespons hal tersebut, pelatih Hajime Moriyasu mengatakan jika suporter tuan rumah cukup mengganggu para pemainnya.
Bukan soal duel di dalam lapangan, melainkan Jepang diganggu dengan sikap tak suporter yang dilakukan oleh Bahrain.
Para suporter Bahrain kompak menyoraki lagu kebangsaan Jepang saat sedang dinyanyikan.
Bahkan, suporter Bahrain yang memenuhi stadion itu menyoroti pemain Jepang yakni Ayase Ueda dengan laser hijau ketika hendak mengambil penalti.
“Saya berharap cemoohan yang terjadi saat lagu kebangsaan (Jepang) dinyanyikan pada pertandingan hari ini (vs Bahrain) dan tindakan gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan fisik pada para pemain akan segera berakhir,” tukas Hajime Moriyasu dikutip dari The Digest.
Saya ingin para penggemar bermain adil, sama seperti tim Bahrain,” tambahnya.
- Socceroos - PSSI
Di sisi lain, pelatih Australia Graham Arnold juga merasa geram dengan permainan yang ditunjukkan oleh Bahrain saat mengalahkan timnya.
Graham Arnold yang kini sudah memundurkan diri dari kursi pelatih itu dengan tegas mengkritik penampilan Bahrain yang hanya fokus bertahan hingga pada akhirnya berhasil mencuri gol atas Australia jelang akhir laga.
“Ini adalah jumlah menit bermain sepak bola terendah yang pernah saya lihat. Total bola berada di lapangan dan dimainkan hanya 46 menit. Kami harus segera bangkit dari kekalahan ini,” kata Graham Arnold dari ESPN.
Maka dari itu, timnas Indonesia wajib belajar dari Jepang dan Australia dengan mempersiapkan diri secara matang jelang melawan ke markas Bahrain.
Bukan hanya cara licik dan primitif yang dilakukan suporter Bahrain, namun formasi yang diterapkan Dragan Talajic cenderung lebih banyak bertahan sehingga menyulitkan tim lawan mencetak gol. (han/ind)