Maarten Paes cerita soal neneknya.
Sumber :
  • Aditya Pradana Putra-Antara

Cerita soal Neneknya, Maarten Paes: Kabar Saya akan Bermain untuk Timnas Indonesia Buat Dia Tersenyum Terakhir Kalinya

Rabu, 9 Oktober 2024 - 07:00 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kiper Timnas Indonesia Maarten Paes menceritakan kisah soal neneknya. 

Maarten Paes mengatakan neneknya meninggal pada awal tahun ini. Pasalnya, kondisi kesehatan neneknya mulai menurun drastis saat dia mulai dihubungi PSSI pada akhir tahun lalu.

Saat kabar tawaran menjadi WNI datang, kata Maarten Paes, hal itu membuat neneknya tersenyum untuk yang terakhir kalinya.

“Itu salah satu kenangan terakhir kami bersama. Kabar bahwa saya akan bermain untuk Indonesia membuat dia tersenyum terakhir kali,” kata Maarten Paes, Selasa (8/10/2024). 

Maarten Paes cerita soal neneknya
Sumber :
  • Aditya Pradana Putra-Antara

 

“Pada akhirnya itu adalah keputusan yang mudah. Dia meninggal awal tahun ini sehingga dia tidak bisa melihat debut saya,” sambung dia. 

Maarten Paes mengaku sedih lantaran neneknya tidak bisa melihatnya mengenakan seragam Merah Putih.

Nenek Maarten Paes berperan penting dalam mengenalkan budaya Indonesia kepadanya.

Neneknya yang lahir pada 20 Maret 1940 di Pare, Kediri, Jawa Timur itu banyak mengajarkannya tentang budaya Indonesia sebelum dia sah menjadi WNI pada akhir April lalu.

"Hubungan dengan Indonesia datang melalui nenek saya. Dia adalah orang yang sangat spesial dalam hidup saya. Kakek dan nenek saya adalah orang tua baptis saya," terangnya. 

“Nenek saya selalu mengajari saya tentang budaya Indonesia. Saya tahu selama beberapa tahun saya memenuhi syarat untuk bermain di Timnas Indonesia,” tambahnya.

Kini, Maarten Paes memiliki dua caps bersama Timnas Indonesia dengan penampilan mengesankan dengan banyak melakukan penyelamatan gemilang.

Satu di antaranya adalah menepis tendangan penalti melawan Arab Saudi. Dua laga itu, kata Maarten Paes, dilalui dengan tanpa adanya hambatan berarti.

Maarten Paes menyebut waktu terbang dari Amerika Serikat—negara tempat ia berkarier bersama FC Dallas—dan juga perbedaan waktu menjadi hambatan adaptasinya selama ini.

Akan tetapi, dia mengatakan dalam beberapa bulan ke depan semuanya akan berjalan mudah.

“Saya pikir tantangan terbesar bagi saya adalah waktu terbang dan beradaptasi dengan perbedaan waktu. Dalam dua hari terkadang Anda harus langsung bermain. Itu tantangan besar. Tapi untungnya saya sudah siap untuk itu," pungkasnya. (ant/nsi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
43:11
04:17
01:49
02:45
04:20
02:57
Viral