Timnas Indonesia Dibegal Wasit Ahmed Al Kaf, Pandit Senior ini Bilang Seharusnya King Indo Menang: Bisa-bisanya Malah Ngasih Keuntungan untuk Bahrain.
Sumber :
  • AFC / PSSI

Timnas Indonesia Dibegal Wasit Ahmed Al Kaf, Pandit Senior ini Bilang Seharusnya King Indo Menang: Bisa-bisanya Malah Ngasih Keuntungan untuk Bahrain

Jumat, 11 Oktober 2024 - 13:28 WIB

tvOnenews.com - Laga Timnas Indonesia vs Bahrain berujung polemik wasit dengan hasil imbang 2-2, hingga terjadi gesekan antar official dan pemain.

Laga antara Timnas Indonesia melawan Bahrain dalam kualifikasi internasional berakhir dengan skor imbang 2-2. 

Timnas Garuda hampir saja membawa pulang tiga poin penuh, namun gol telat dari Mohamed Marhoon di menit-menit terakhir injury time memupus harapan kemenangan.

Indonesia tampil percaya diri dan menunjukkan permainan menyerang sejak awal pertandingan. 

Timnas berhasil membuka keunggulan melalui Ragnar Oratmangoen, yang sukses mencetak gol pada babak pertama. Gol ini membuat Indonesia unggul 1-0 dan memberikan tekanan pada tim tuan rumah, Bahrain.

Namun, Bahrain berhasil menyamakan kedudukan lewat gol dari Mohamed Marhoon sebelum paruh waktu, membuat skor menjadi 1-1. 

Meski begitu, Timnas Indonesia tidak patah semangat. Di babak kedua, Rafael Struick kembali membuat Indonesia unggul 2-1 lewat gol cerdiknya, memberikan harapan bagi Skuad Garuda untuk meraih tiga poin.

Dengan keunggulan 2-1 hingga menjelang akhir pertandingan, Indonesia hampir saja memastikan kemenangan. 

Namun, dalam masa injury time, terjadi polemik besar. Mohamed Marhoon mencetak gol keduanya di menit ke-90+8, saat waktu tambahan yang diberikan hanya 6 menit. 

Gol ini membuat skor akhir menjadi 2-2, dan memicu kontroversi mengenai keputusan wasit.

Polemik Wasit

Wasit yang memimpin pertandingan, Ahmed Al Kaf, menjadi sorotan setelah memberikan tambahan waktu lebih dari yang seharusnya. 

Bung Ropan, komentator sepak bola terkenal, menyoroti keputusan wasit yang dianggap tidak adil. Menurutnya, wasit seharusnya sudah meniup peluit sebelum gol penyama kedudukan Bahrain terjadi.

"Timnas Indonesia hampir saja mendapatkan tiga poin di menit terakhir, setelah kita unggul 2-1. Pas injury time, Mohamed Marhoon bisa menyamakan kedudukan 2-2," ujar Bung Ropan.

Ia menambahkan, "Penambahan waktu cuma 6 menit, tetapi sudah kelewat 2. 90+8 itu wasit Ahmed Al Kaf seharusnya sudah bisa meniup. Tetapi wasit tetap membiarkan pertandingan terus berjalan, dan hal itu memungkinkan bagi kubu tuan rumah untuk mencetak gol."

Keputusan wasit tersebut memicu kemarahan dari kubu Indonesia, termasuk manajer Timnas Indonesia Sumardji yang mendapat kartu merah karena memprotes keras keputusan wasit.

Para pemain dan ofisial Indonesia juga tampak kecewa, merasa bahwa wasit cenderung berpihak pada Bahrain.

Keberpihakan Wasit Pada Bahrain?

Bung Ropan menyoroti adanya indikasi bahwa wasit cenderung mendukung Bahrain selama pertandingan berlangsung. 

"Semua penonton bisa melihat, ada banyak kejadian yang mengindikasikan wasit cenderung lebih berpihak ke kubu Bahrain," katanya. 

Ia juga menyinggung hubungan kultural antara wasit dan Bahrain yang mungkin mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil di lapangan.

"Wajar karena mereka serumpun, tetapi Timnas Indonesia layak untuk bisa menang. Namun akhirnya buyar," tambahnya.

Bung Ropan juga mengkritik gaya bermain Indonesia yang dianggapnya terlalu polos, terutama dalam mengelola waktu di menit-menit akhir pertandingan. 

Ia menyebut, jika Bahrain yang unggul, mereka pasti akan mengulur waktu dengan berbagai cara, termasuk simulasi cedera dan memperlambat permainan.

"Nah kita ini terlalu polos bermain, menurut saya. Kalau tadi Bahrain yang unggul 2-1, pasti peluit itu sudah ditiup ketika masuk di 90+6, habis selesai. Atau Bahrain akan memperlambat pertandingan dengan memperbanyak diving dan berpura-pura jatuh, mengulur waktu," jelasnya.

Meskipun hasil ini mengecewakan, Bung Ropan berharap bahwa pertandingan ini memberikan pelajaran penting bagi Timnas Indonesia. 

Ia menekankan bahwa dalam sepak bola internasional, mengelola waktu dan menggunakan taktik yang tepat, bahkan jika itu tidak ideal, adalah hal yang penting.

"Memang hal itu tidak baik, tetapi jika bisa mengamankan kedudukan dari lawan itu tak jadi masalah. Kedudukan tiga poin sudah di depan mata, tapi itu terjadi setelah lewat batas waktu normal 90+6," tutupnya.

Polemik ini tentu menjadi bahan evaluasi bagi Timnas Indonesia untuk menghadapi laga-laga selanjutnya, terutama dalam mengatasi tantangan dari lawan yang lebih kuat dan wasit yang mungkin tidak selalu netral. (udn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:21
02:29
04:33
02:43
01:01
05:04
Viral