- tvOnenews.com - Julio Tri Saputra
Harga Pasar Shayne Pattynama Mendadak Anjlok, Fans Timnas Indonesia Bertanya-tanya, Apa Penyebabnya?
tvOnenews.com - Shayne Pattynama, salah satu pemain yang diandalkan Timnas Indonesia, tiba-tiba mengalami penurunan harga pasar.
Hal ini memicu pertanyaan dari para penggemar tentang penyebab di balik penurunan drastis ini.
Setelah penampilannya dinilai mengecewakan pada laga melawan China beberapa waktu lalu, harga pasar pemain yang kini bermain untuk KAS Eupen, Belgia, ikut turun.
Pada pertandingan melawan China, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan kepercayaan kepada Shayne Pattynama dengan menjadikannya starter.
Pertandingan ini diharapkan menjadi momen bagi Pattynama untuk membuktikan kualitasnya di lini pertahanan, tetapi kenyataannya justru sebaliknya.
Pattynama tampil jauh dari ekspektasi, bahkan menjadi salah satu pemain yang paling banyak disorot karena performanya yang dinilai kurang memuaskan.
Selama 45 menit babak pertama, Pattynama tampak kesulitan untuk mengikuti ritme permainan dan membuat beberapa kesalahan krusial.
Salah satu yang paling fatal adalah pada menit ke-21, ketika ia mencoba menahan bola di dalam area pertahanan Indonesia.
Kesalahan ini membuka peluang bagi Behram Abdulwali, penyerang tim lawan untuk mencetak gol pertama ke gawang Indonesia.
Gol tersebut langsung mengubah dinamika pertandingan dan membuat Timnas Indonesia kesulitan untuk bangkit.
Melihat performa yang tidak sesuai harapan, Shin Tae-yong memutuskan untuk menarik Pattynama keluar pada babak kedua.
Keputusan ini diambil demi menyelamatkan pertandingan, meskipun akhirnya Indonesia tetap harus menelan kekalahan.
Penampilan ceroboh yang diperlihatkan Shayne Pattynama dalam laga ini seolah menjadi titik balik yang mempengaruhi harga pasarnya.
Penampilan yang kurang konsisten, terutama dalam laga internasional, memang sering kali berdampak pada nilai pasar seorang pemain.
Pattynama tidak luput dari kenyataan ini. Pada tanggal 4 Juni 2024, harga pasar Shayne Pattynama di KAS Eupen, klub asal Belgia, masih berada di angka Rp8,69 miliar.
Namun, setelah beberapa penampilan, terutama di Timnas Indonesia, harga tersebut turun cukup drastis.
Pada 15 Oktober 2024, harga pasarnya di KAS Eupen anjlok menjadi Rp6,95 miliar.
Penurunan ini tentu menjadi perhatian, terutama para penggemar Timnas Indonesia yang mengikuti perkembangan karier pemain keturunan Belanda tersebut.
Komentar dari netizen pun bermunculan, menanggapi penurunan harga tersebut.
"Comeback stronger Shayne dan semoga dapet banyak menit bermain di KAS Eupen," tulis salah satu penggemar di X memberikan dukungan kepada Pattynama.
Namun, tak sedikit pula yang mempertanyakan keberuntungan Pattynama dalam setiap laga penting.
"Setiap starter entah kenapa kalah, apes banget dia, lawan Iraq dua kali, lawan Australia, lawan China," komentar yang lain.
Beberapa penggemar bahkan menyebut bahwa Pattynama tidak lebih dari pemain rata-rata.
“Faktanya Shayne ternyata average player, menang di teknik dasar daripada pemain lokal," tambah salah satu netizen.
“Efek klub turun kasta dan berkurangnya menit main di klub, peforma turun di timnas cuma sekali,” sahut yang lain.
Kemampuan dasar Shayne Pattynama mungkin lebih unggul daripada pemain lokal, tetapi belum cukup memberikan dampak signifikan dalam pertandingan besar.
Meski penurunan harga ini bisa menjadi pukulan bagi Pattynama, masih banyak penggemar yang percaya bahwa ia bisa bangkit kembali.
Netizen berharap Pattynama dapat memanfaatkan kesempatan lebih banyak di klubnya untuk memperbaiki performanya.
Bagaimanapun, bagi seorang pemain profesional, performa di lapangan sangat berpengaruh terhadap nilai pasar mereka.
Setiap kesalahan, apalagi yang menyebabkan gol bagi lawan, pasti akan mempengaruhi pandangan publik dan penilaian pasar terhadap pemain tersebut.
Menariknya, Shayne Pattynama bukan satu-satunya pemain Timnas Indonesia yang mengalami penurunan harga pasar.
Nama-nama seperti Pratama Arhan dan Sandy Walsh juga mengalami hal yang serupa, meskipun dalam skala yang berbeda.
Kondisi ini menandakan bahwa tantangan yang dihadapi pemain-pemain keturunan di Timnas Indonesia tidak mudah.
Namun, dengan dukungan penuh dari penggemar dan upaya yang konsisten untuk memperbaiki diri, para pemain diharapkan bisa bangkit dan kembali menunjukkan performa terbaiknya. (adk)