China, Inggris, Sampai Belanda, Akhirnya Paham Kenapa Timnas Indonesia Bisa Sekesal Itu terhadap Bahrain, Soalnya...

tvOnenews.com - Sejumlah negara-negara besar sepak bola seperti China, Inggris, hingga Belanda akhirnya paham kenapa Timnas Indonesia kesal terhadap Bahrain.

Masing-masing dari negara besar tersebut lantas memberikan kecaman terhadap Bahrain yang dinilai memainkan siasat licik terhadap Timnas Indonesia.

Seperti diketahui, Bahrain memang tengah mendapat sorotan besar khususnya dari penggemar sepak bola Asia. Pasalnya, mereka dianggap 'curang' saat menjamu Timnas Indonesia.

Ketika itu, wasit Ahmed Al-Kaf yang memimpin laga antara Bahrain vs Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dinilai memberi keputusan yang berat sebelah.

Ini karena wasit Ahmed Al-Kaf tak kunjung meniupkan peluit berakhirnya pertandingan sebelum akhirnya Bahrain menyamakan kedudukan di menit akhir.

Sontak, ribuan suporter Timnas Indonesia mengutuk keputusan kontroversial tersebut. Mereka menuduh Bahrain melakukan siasat licik terhadap skuad Shin Tae-yong.

Apalagi saat suporter Timnas Indonesia tahu bahwa Presiden Federasi Sepak Bola Asia (AFC) yakni Salman bin Ebrahim Al Khalifa merupakan warga Bahrain.

Atas dasar itulah, kegeraman suporter Timnas Indonesia memuncak. Mereka lantas meninggalkan hujatan hingga makian ke media sosial AFC, pemain hingga federasi Bahrain.

Beberapa waktu kemudian, BFA selaku otoritas tertinggi sepak bola Bahrain membuat pernyataan mengejutkan. Mereka meminta FIFA dan AFC agar memindahkan venue laga melawan Timnas Indonesia dari Jakarta.

“Ketika mereka bertemu dengan Timnas Indonesia dalam pertandingan tandang ke Jakarta. BFA akan menyerahkan permintaan untuk memindahkan pertandingan dari Indonesia untuk keamanan Bahrain,” pinta BFA.

Lebih menjengkelkan lagi, AFC selaku induk yang menaungi sepak bola Asia merespons cepat permintaan Bahrain yang ingin laga melawan Timnas Indonesia tak digelar di Jakarta.

“AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertandingan,” imbuhnya.

Sikap tak sportif dari Bahrain ini pada akhirnya turut disadari oleh penggemar sepak bola dari sejumlah negara. Mereka pun akhirnya paham kenapa Timnas Indonesia bisa sekesal itu kepada skuad Dragan Talajic.

Mulai dari China, media hingga publik setempat meminta federasi (CFA) agar mengirim surat kepada AFC untuk tidak memilih wasit Timur Tengah saat jumpa Bahrain bulan depan.

“Pada bulan Oktober, Bahrain bermain melawan Indonesia di kandang sendiri dan AFC mengatur tim wasit Oman dari negara-negara Arab,” ujar media China 163.com.

Media China pun turut menyinggung nasib apes Timnas Indonesia yang gagal meraih kemenangan atas Bahrain di menit akhir gegara keputusan wasit.

“Penalti wasit Oman Al-Kaf menimbulkan kontroversi besar usai pertandingan. Tim Bahrain menyamakan skor dalam 'waktu tambahan yang sangat lama', menyebabkan tim Indonesia kehilangan 2 poin,” tuturnya.

Pun halnya dengan negara sepak bola Inggris. Jurnalis The Guardian yakni Johnny Duerden mengkritik keras sikap Bahrain yang minta pindah venue saat lawan Timnas Indonesia.

“Konyol sekali bagi AFC untuk mempertimbangkan hal ini,” kata akun X jurnalis Inggris, @johnnyduerden.

“Bahrain mencoba keluar dari permainan di depan 80.000 penonton di Jakarta dalam Kualifikasi Piala Dunia yang penting,” tukasnya.

Belanda menjadi negara yang sangat mengutuk keras sikap tak sportif Bahrain ketika dihadapkan dengan Timnas Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 laku.

“Pertandingan luar biasa antara Bahrain dan Indonesia akan terus berlanjut. Kedua tim bertemu pada Kamis malam (10/10/2024) dan hal itu menuai banyak kritik dari kubu Indonesia setelahnya,” rilis Sportnieuws.nl.

Belanda yang juga negara unggulan di sepak bola Eropa merasa jika sikap Bahrain terhadap Timnas Indonesia tidak adil karena menolak mainkan partai tandang.

“Sangat buruk bahwa Bahrain menolak bermain tahun depan karena mereka khawatir akan keselamatan para pemain dan staf menyusul adanya ancaman,” paparnya.

(han)