Blak-blakan di Balik Layar Timnas Indonesia Vs Bahrain, Shin Tae-yong Hampir Kena Hukuman sampai Anak-anak Mulai Panik...

Jakarta, tvOnenews.com - Manajer Timnas Indonesia, Sumardji mengungkapkan kejadian di balik layar saat laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia vs Bahrain.

Kontroversi yang terjadi dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 yang melibatkan Timnas Indonesia melawan Bahrain nampaknya menyisakan pengalaman traumatis, baik bagi suporter atau tim ofisial.

Timnas Indonesia secara jelas dicurangi oleh wasit yang berpihak kepada Bahrain, dengan tidak kunjung meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.

Sumardji mengatakan, perpanjangan waktu di babak kedua harusnya hanya 6 menit. Namun, berlanjut sampai 9 menit.

Di dalam podcast Bebas Arya Sinulingga, Sumardji mengungkapkan bahwa sebenarnya skuad Garuda sudah sangat bersabar dalam pertandingan itu.

Sebab, sebelum keputusan kontroversial soal waktu di babak kedua, wasit Ahmed Al Kaf dinilai cukup banyak membuat keputusan yang merugikan Timnas Indonesia. Meski demikian, tidak ada protes yang dilayangkan oleh Shin Tae-yong dan tim.   

Akan tetapi, kekesalan memuncak di akhir babak kedua setelah wasit Ahmed Al Kaf tak kunjung menghentikan pertandingan meski waktu sudah habis.

"Kita juga enggak protes, Shin Tae-yong enggak protes. Sampai dengan 96 menit udah oke-oke aja, enggak apa-apa," kata Sumardji, dalam podcast Bebas Arya Sinulingga, dikutip Minggu (27/10/2024).

Setelah menit 96 terlewati, Sumardji akhirnya maju untuk bertanya ke wasit yang ada di luar lapangan.

"Saya tanya, saya tunjukin (jam) saya bilang ini kan sudah selesai, kenapa diterusin? Dia bilang kurang 1 menit. Saya bilang, oh ya sudah," ujar dia.

Padahal, lanjut Sumardji, layar besar di lapangan sudah jelas menunjukkan bahwa waktu menginjak menit ke-96 di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 itu.

"Sampai dengan 97 (menit). Ini kok enggak berhenti-berhenti? Saya protes lagi ke dia. Ini gimana? You kasih tahu wasit tengah, jangan didiamin," kata Sumardji, mengulang kata-kata yang ia ungkapkan ke wasit kala itu.

Namun, wasit yang diprotes tadi malah menjauhi Sumardji. Di saat yang sama ia melihat bahwa Shin Tae-yong mulai akan beranjak untuk protes.

Dirinya pun khawatir jika pelatih Timnas Indonesia itu harus mendapatkan kartu merah jika protes kepada wasit.

Pada akhirnya, menit sudah menunjukkan waktu 98 menit. Artinya, pertandingan harusnya berhenti dua menit yang lalu.

Saat itu, para pemain baik di bangku cadangan dan di lapangan sama-sama nampak panik. Situasi pun kian memanas, membuat Sumardji memutuskan untuk maju.

"Dalam benak saya, pikiran saya, ini jangan sampai Shin Tae-yong kena kartu merah, nih. Saya itu takut karena di Paris itu kan gitu. Saya langsung ambil alih, saya ke depan saya yang protes keras," ungkapnya.

Tak lama, Bahrain berhasil membobol gawang Maarten Paes di menit ke-99. Semua anggota Timnas Indonesia pun makin marah.

"Kan itu terus gol tuh. Tambah marah lah kita. Gimana? Akhirnya saya ke tengah dikasih kartu. Yaudah enggak apa-apa," tambah Sumardji.

Menurutnya, saat melakukan protes tidak muncul kata-kata makian kasar atau kekerasan fisik.

Dirinya mengaku sebenarnya khawatir jika tiba-tiba para pemain cadangan masuk ke lapangan. Sebab, saat itu suasana tim sudah sangat panas.

"Itu tadi saya bilang, begitu menit ke 96, 97, 98 panik semua. Untung saja anak-anak masih bisa kita cegat, tidak ada yang lari ke tengah lapangan. Coba kalau ada yang lari ke tengah lapangan, kan enggak bagus itu," kata dia.

Meski demikian, ia pun berharap agar ke depannya Timnas Indonesia bisa diperlakukan dengan lebih adil.

Jangan sampai kejadian terulang sampai membuat PSSI harus melayangkan protes karena merasa mendapatkan perlakuan yang curang dalam pertandingan. (iwh)