- AFC
FIFA Tak Restui Pemain Keturunan Ini Bela Timnas Indonesia Sekalipun Sudah Dinaturalisasi, Ini Alasannya
tvOnenews.com - Ryan Flamingo, bek tengah PSV Eindhoven, kemungkinan besar tidak akan dinaturalisasi oleh Timnas Indonesia meskipun ada tanda-tanda bahwa ia ingin bergabung.
Meskipun pemain berusia 21 tahun ini menunjukkan minat, kenyataan yang ada menunjukkan bahwa proses naturalisasi yang diharapkan tidak akan mudah.
Pada Rabu (23/10/2024), media Belanda Voetbal Primeur mengungkapkan bahwa selain Flamingo, ada satu nama lagi Million Manhoef dari Stoke City yang masih berpeluang untuk dinaturalisasi oleh PSSI.
Dalam sebuah unggahan di Instagram, Ryan Flamingo memberikan komentar dengan emoji bendera Indonesia, yang langsung memicu spekulasi mengenai kemungkinan ia membela Timnas Indonesia.
Namun, ada satu hambatan signifikan yaitu garis keturunan yang terlalu jauh.
Ryan Flamingo memiliki keturunan Indonesia melalui nenek moyangnya di Suriname, negara yang terkenal dengan komunitas keturunan Jawa.
YouTuber Yussa Nugraha menjelaskan bahwa darah Indonesia dalam diri Flamingo hanya berasal dari buyutnya.
Ini berarti garis keturunannya melebihi tiga generasi, yang bertentangan dengan syarat FIFA untuk perpindahan federasi.
Syarat tersebut menyatakan bahwa garis keturunan harus sampai ke kakek atau nenek, bukan buyut. Oleh karena itu, kesempatan untuk Ryan Flamingo dinaturalisasi cukup tipis.
- Instagram - Ryan Flamingo
Satu-satunya cara bagi Ryan Flamingo untuk bisa bermain di Timnas Indonesia adalah dengan bermain di Liga Indonesia selama lima tahun.
Yussa Nugraha menambahkan bahwa jika Flamingo ingin mengenakan jersey merah putih, ia harus menunggu antara dua hingga lima tahun, yang jelas menjadi beban berat.
Saat ini, ia bermain di liga elite Belanda bersama PSV Eindhoven, yang merupakan salah satu klub terbesar di Eredivisie.
Turun ke level yang lebih rendah di Liga Indonesia bukanlah pilihan yang mudah bagi seorang pemain muda yang berpotensi.
Dengan semua kendala ini, kemungkinan Ryan Flamingo untuk dinaturalisasi dan bergabung dengan Timnas Indonesia tampaknya semakin kecil.
Ia harus menghadapi fakta pahit bahwa impiannya untuk membela negara asal nenek moyangnya tidak akan terwujud dalam waktu dekat.
(anf)