- cambuur.nl
Bisa Jadi Amunisi Berharga di Piala AFF 2024, Bek Eropa 23 Tahun Keturunan Bogor Ini Akui Siap Bela Timnas Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com - Masih berusia 23 tahun, bek Eropa berdarah Bogor ini menyatakan kesiapannya untuk membela Timnas Indonesia dan bisa jadi amunisi berharga Garuda di Piala AFF 2024.
Sosok tersebut adalah Thomas Poll yang belakangan ini tengah menjadi perhatian di media sosial karena penampilan apiknya di lapangan hijau.
Bukan hanya itu, bintang muda SC Cambuur yang mentas di Eerste Divisie ini sempat dianggap punya darah keturunan Malaysia dan berpeluang bermain untuk Timnas Malaysia.
Akan tetapi, Thomas Poll membantah anggapan tersebut. Malah, dirinya mengaku dengan bangga punya darah Indonesia yang mengalir di tubuhnya.
"Kalau dari saya juga baru-baru ini ada yang tanya apakah saya punya darah Malaysia tapi saya bilang tidak ada, tapi punya darah Indonesia," ucap Thomas Poll di YouTube Yussa Nugraha.
Tentu saja ini bakal jadi kabar gembira bagi penggemar sepak bola Indonesia.
Itu artinya, pemain kelahiran Amsterdam, Belanda tersebut berpeluang besar membela Timnas Indonesia.
Gayung pun bersambut. Poll juga menyatakan ketertarikannya untuk membela Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2024.
Diketahui, Piala AFF 2024 akan dimulai pada 8 Desember 2024 dan berlangsung hingga 5 Januari 2025.
Meski belum ada kontak resmi dari PSSI, Poll mengungkapkan keterbukaannya jika kesempatan itu datang.
- Instagram - Thomas Poll
"Tentu saja terbuka karena itu sesuatu yang sangat bagus. Jika kesempatan itu datang, saya siap memilih dan mendukung Tim Garuda," ujar Poll.
Selain menanti panggilan dari PSSI, Poll juga berharap dapat segera berkunjung ke Indonesia, tempat asal ayahnya.
"Saya benar-benar ingin ke Indonesia. Ayahku juga bilang suatu saat ingin datang," tambahnya.
Hal ini membuka peluang bagi Poll untuk memperkuat lini pertahanan Timnas dalam perhelatan regional terbesar di Asia Tenggara.
Thomas Poll mewarisi darah Indonesia dari pihak ayah, tepatnya dari kakeknya yang lahir di Bogor.
Meski sang kakek sudah tiada, Poll masih bisa melacak jejak keluarganya di Indonesia melalui kakak kakeknya.
- Tangkapan Layar YouTube Yussa Nugraha
“Kakek saya sudah meninggal, tetapi saya sempat menghubungi kakaknya, yang masih hidup dan tinggal di Belanda,” ujar Poll.
Keluarga kakek Poll pindah dari Indonesia ke Belanda pada tahun 1948 saat sang kakek berusia dua tahun, sementara kakak kakeknya lahir di Surabaya pada 1939 dan pindah ke Belanda di usia 11 tahun.
Kisah keluarga ini memperkuat ikatan Indonesia dalam diri Poll, yang kini membuka peluang untuk membela Timnas Indonesia di kancah internasional.
(sub)