- YouTube/Arya Sinulingga dan X/TimnasIndonesia
Beda saat Tandang ke Bahrain, Timnas Indonesia Ternyata Dapat Servis Baik kala Dijamu China di Qingdao: Bagus, Gak Kayak...
tvOnenews.com - Timnas Indonesia kini sedang mempersiapkan laga kelima untuk menjamu Jepang di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Jumat (15/11/2024) mendatang.
Sebelum melawan Jepang, sayangnya skuad Garuda harus ditaklukan oleh China dalam laga keempat yang digelar di Stadion Pemuda Qingdao, Selasa (15/10/2024).
Timnas China yang berada di posisi buncit klasemen grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2024, berhasil mendapat tambahan 3 poin karena mengalahkan Asnawi cs dengan skor 2-1.
Ironisnya, sebelum menghadapi China, Indonesia lebih dulu merasakan ketidakadilan dari wasit dalam laga melawan Bahrain pada Kamis (10/10/2024). Alhasil, pertandingan itu harus berakhir dengan skor seri 2-2, dan membuat para pemain Indonesia terbang ke Qingdao dengan menyisakan rasa campur aduk.
Timnas Indonesia diketahui lebih dulu tiba di Qingdao pada 11 Oktober, sedangkan tim tuan rumah baru sampai pada hari berikutnya, yakni 12 Oktober 2024.
Ada cerita menarik dari Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengenai pelayanan yang diberikan kepada pasukan Shin Tae-yong dari China sebagai tuan rumah.
Sumardji sampai memberikan pujian bagi pelayanan Negeri Tirai Bambu. Salah satunya adalah mengenai akomodasi bagi para pemain, pelatih, serta ofisial.
- AFC
"Layanan tuan rumah China harus saya acungi jempol, sambutan luar biasa dari Kedubes, didampingi federasi sepak bola mereka dan hotel bagus, ya skalanya 8 lah dari 10," kata Sumardji, dilansir video yang diunggah di kanal YouTube Arya Sinulingga.
Bahkan, ia bahkan sampai membandingkan pelayanan China yang jauh lebih baik dari dua lawatan Timnas Indonesia sebelumnya, yakni Arab Saudi dan Bahrain.
"Kami latihan bagus, lancar, bus pemain juga bagus, kok, enggak kayak di Bahrain," ungkapnya.
- YouTube/Arya Sinulingga dan X/TimnasIndonesia
Meski demikian, Sumardji juga mengungkapkan ada sejumlah kekurangan kurang mengenakan dirasakan oleh mereka. Salah satunya adalah mengenai alokasi tiket penonton untuk pendukung Timnas Indonesia di Stadion Pemuda Qingdao.
"Cuma ada sesuatu yang mengganjal, alokasi tiket penonton cuma sebanyak 300, dan titiknya tribune di paling ujung," ujar pria berusia 52 tahun tersebut.
Selain itu, Sumardji juga mengatakan bahwa pendukung Timnas Indonesia bahkan sampai dilarang untuk membentangkan spanduk yang berisi dukungan untuk para punggawa skuad Garuda.
"Kemudian dilarang membentangkan spanduk untuk dukungan ke pemain," ujarnya. (ism)