- Instagram Shin Tae-yong
Shin Tae-yong Blak-blakan Jujur Ungkap Masalah yang Kerap Dilakukan Kebanyakan Pesepak Bola Indonesia: Demi Trick yang Dianggap Keren Mereka Melupakan...
tvOnenews.com - Pelatih Tim Nasional Indonesia, Shin Tae-yong blak-blakan soal kebiasaan buruk kebanyakan pesepak bola Indonesia yang akhirnya membuat kariernya tak berkembang sebagai atlet.
Shin Tae-yong memberikan pesan penting kepada para pesepak bola di Tanah Air agar selalu menjaga dan memperkuat teknik dasar, serta bersikap baik di dalam maupun luar lapangan.
Menurutnya, penguasaan teknik dasar adalah fondasi utama untuk menjadi pemain yang berprestasi.
"Yang paling penting, jangan pernah melupakan teknik dasar. Kemudian, harus menjaga attitude karena perilaku kita pasti terlihat," kata Shin saat menghadiri acara tur trofi Piala AFF 2024 di Jakarta, Sabtu.
Pelatih asal Korea Selatan ini melihat bahwa banyak pemain Indonesia sering tergiur untuk menguasai trik-trik sulit, tetapi justru melupakan kemampuan dasar mereka.
Shin menekankan, teknik dasar seperti mengoper, menggiring, menendang, dan mengendalikan bola adalah hal mendasar yang dapat menjadi senjata efektif dalam permainan.
"Banyak pemain yang melupakan teknik dasar demi trik yang dianggap keren. Hanya dengan teknik dasar saja mereka sudah bisa menjadi pesepak bola yang baik," ujar Shin.
- tvOnenews.com/Julio Tri Saputra
Sejak mulai melatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong terus mendorong pemainnya untuk memperkuat pondasi tersebut.
Baginya, potensi pemain Indonesia sebenarnya cukup tinggi, namun sering kali kurang terasah karena terlalu fokus pada permainan yang terlihat "menarik" tapi tidak efektif.
Oleh sebab itu, ia selalu mengingatkan pentingnya untuk terus belajar dan mengembangkan diri dengan menguasai hal-hal mendasar.
Tidak hanya teknik, Shin juga menekankan pentingnya sikap atau attitude para pemain.
Menurutnya, sikap yang baik mencakup disiplin di lapangan, tanggung jawab terhadap tim, dan kemampuan mengendalikan diri.
Bahkan, Shin Tae-yong tidak ragu mencoret pemain dari tim nasional jika mereka tidak menunjukkan perilaku positif.
Hal ini sejalan dengan visinya yang ingin menjadikan Timnas Indonesia sebagai tim yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga bermoral tinggi.
Shin berharap, pemain Indonesia bisa memiliki peran positif di masyarakat, seperti ikut peduli terhadap persoalan sosial.
“Meski pemain bola itu atlet, tetapi perlu memiliki sikap yang baik seperti membantu persoalan sosial di Indonesia,” tambahnya.
Penerapan disiplin ketat Shin Tae-yong ini sudah menunjukkan hasil nyata bagi Timnas Indonesia, terutama dalam perjalanan menuju Piala Dunia 2026.
Di bawah asuhan Shin, Timnas Indonesia berhasil melangkah ke putaran ketiga kualifikasi, sebuah pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa pendekatan Shin yang mengutamakan dasar dan sikap berbuah positif bagi perkembangan tim.
Putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini sangat bergengsi dan diikuti oleh tim-tim kuat di benua tersebut.
Bahkan Timnas Indonesia, sebagai satu-satunya wakil Asia Tenggara yang lolos, berada di Grup C bersama negara-negara kuat seperti Arab Saudi, Jepang, Australia, Bahrain, dan China.
Keberhasilan melangkah sejauh ini tidak lepas dari strategi Shin yang berfokus pada pengembangan teknik dasar dan kedisiplinan para pemain.
Sebagai pelatih, Shin Tae-yong dikenal keras, namun juga adil dalam menilai potensi para pemainnya. Ia memberi kesempatan kepada mereka yang disiplin dan memiliki komitmen tinggi.
Shin juga aktif mempromosikan program naturalisasi, yang mendatangkan beberapa pemain keturunan Indonesia dari Eropa untuk memperkuat skuad.
Langkah ini terbukti efektif, dengan pemain seperti Jordi Amat dan Sandy Walsh yang kini menjadi bagian penting dalam tim nasional.
Kiprah Shin Tae-yong dengan Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia dan Piala AFF 2024 diharapkan dapat membawa prestasi lebih lanjut bagi sepak bola Indonesia.
Di Piala AFF 2024 mendatang, Indonesia akan menurunkan timnas U-22 di Grup B bersama Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos.
- PSSI
Laga pertama Timnas Indonesia di grup itu berlangsung pada 9 Desember 2024 di Yangon, Myanmar.
Selanjutnya, Indonesia akan menjamu Laos di Jakarta pada 12 Desember 2024, bertandang ke Vietnam tiga hari kemudian dan kembali bertarung di Indonesia menghadapi Filipina pada partai pamungkas grup, 21 Desember 2024.
Sejak Piala AFF dilaksanakan pada tahun 1996, Indonesia belum pernah menjuarai turnamen tersebut.
Prestasi terbaik Indonesia di Piala AFF adalah menjadi finalis atau peringkat kedua yang didapatkan enam kali yakni pada tahun 2000, 2002, 2004, 2010, 2016 dan 2020.
Meski hingga kini belum pernah menjadi juara di Piala AFF, harapan besar tertuju pada Shin untuk membawa kejayaan bagi Indonesia.
Dengan kombinasi teknik dasar yang kuat dan sikap positif yang diterapkan Shin, Timnas Indonesia diharapkan dapat menunjukkan performa terbaik di berbagai turnamen ke depan, termasuk di kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala AFF. (udn)