- Kolase Tim tvOnenews
Di Hadapan Media Korea, Shin Tae-yong Berani Bongkar Rahasianya soal Timnas Indonesia, Tak Disangka STY Sudah Lama Persiapkan Hal ini...
tvOnenews.com - Kesuksesan Timnas Indonesia sampai ke titik ini tentu tak bisa lepas dari peran Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong harus diakui punya peran penting untuk meningkatkan level Timnas Indonesia.
STY sendiri mengatakan bahwa para pemain Timnas Indonesia sebenarnya memiliki kemampuan alami yang baik.
Sayangnya, bakat-bakat tersebut sering kali kurang bisa dimaksimalkan karena sejumlah faktor.
Sementara itu, usai tinggal di Indonesia kurang lebih 4 tahun, pelatih Korea Selatan itu sepertinya benar-benar sudah jatuh cinta dengan pesona negara ini.
Shin Tae-yong bahkan seakan memiliki ambisi besar tersendiri untuk menaikan level sepak bola Indonesia menjadi lebih bagus lagi.
Hal ini sebenarnya telah ia tunjukkan saat menerapkan sistem potong generasi di Timas Indonesia senior.
Namun, menurut media Korea, Chosun, rencana STY untuk sepak bola Nusantara bukan hanya sebatas itu.
Media Chosun yang berbasis di Korea Selatan itu mengatakan bahwa Shin Tae-yong sebenarnya masih memiliki rencana berjangka panjang untuk membuat sepak bola Indonesia semakin berjaya.
Hal tersebut yang kemudian membuat media-media Korea agak dibuat heran.
Mereka sampai bertanya-tanya mengapa STY bisa secinta dan sepeduli itu dengan Indonesia.
Lalu, apa rencana jangka panjang Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia itu?
Semua yang telah dilakukan Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia selama ini sudah layak mendapatkan apresiasi.
Apa yang sudah diberikan STY sejauh ini memang layak mendapatkan apresiasi luar biasa.
Baru beberapa tahun menangani skuad Garuda, Shin Tae-yong sudah mampu mengangkat level Timnas Indonesia ke arah yang lebih tinggi.
Salah satu langkah paling menonjol yang dilakukan Shin Tae-yong tentu saja adalah potong generasi. Di mana ia merasa Timnas Indonesia akan lebih mudah dibentuk baik itu secara teknik fisik dan mental sedari usia muda.
Selain itu, kehadiran pemain keturunan yang berkarier di Eropa juga semakin memudahkan tugas Shin Tae-yong menciptakan tim solid di Timnas Indonesia.
Kenyataannya, potong generasi yang dilakukan oleh Coach Shin memang membuat permainan Timnas Indonesia semakin moncer.
Skuad Garuda kini bisa bermain dengan intensitas tinggi dan secara umum itu juga membuat banyak tim-tim di negara lain kagum.
Contohnya di Piala Asia, Indonesia tampil dengan pemain termuda namun tetap bisa lolos sampai ke 16 besar untuk pertama kalinya.
Indonesia juga kembali membuat heboh karena sebagian besar pemain yang tampil di ajang Piala Asia 2024 tersebut merupakan pemain yang sudah punya jam terbang di level senior.
Luar biasanya, Indonesia mampu tampil tak seperti tim debutan dan bisa lolos sampai semifinal.
Media Korea Chosun, mengungkap bahwa pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong sebenarnya memiliki kejutan besar yang ia persiapkan untuk sepak bola Indonesia.
Kejutan itu berkaitan dengan rencana berjangka panjang Shin Tae-yong untuk membuat Timnas Indonesia punya pondasi yang kuat di masa depan.
Bahkan, STY digadang-gadang sedang mempersiapkan Timnas Indonesia generasi 2.0, yaitu generasi emas sepak bola Indonesia yang diharapkan bisa berkembang di masa depan.
Shin Tae-yong menjelaskan jika Timnas Indonesia sebenarnya tidak kekurangan pemain-pemain berbakat.
Namun sayang, pemain Indonesia selama ini kurang dibekali ilmu sepak bola yang mencukupi. Sehingga bukan rahasia lagi jika di usia senior, perihal dasar sepak bola saja para pemain masih banyak yang salah.
Kemudian faktor non-teknis lainnya juga ikut menghambat perkembangan sepak bola Indonesia.
Lalu yang paling mencolok tentu saja mentalitas untuk selalu menang dan tak takut melawan siapapun, yang meskipun di atas kertas jauh lebih unggul.
Atas dasar itulah STY ingin memanfaatkan fasilitas yang ia dapatkan seperti Golden Visa untuk membangun generasi sepak bola yang bisa berguna di masa depan.
Lebih lanjut, Shin Tae-yong menceritakan kepada media Korea tersebut bahwa dirinya sebenarnya sadar jika beban atau tanggung jawabnya sebagai pelatih Timnas Indonesia semakin lama semakin besar.
Karena hal inilah Shin Tae-yong pada akhirnya meminta dukungan, termasuk dari warga Korea Selatan supaya ia bisa semakin mengangkat level Timnas Indonesia.
Mantan pelatih Korea Selatan itu juga tak lupa meminta suporter Timnas Indonesia memberikan semangat untuk dirinya dan anak asuhnya di babak 3 kualifikasi Piala Dunia
2026.
"Sebagai orang Korea saya bekerja keras untuk mengangkat martabat negara di Indonesia. Meskipun saya tidak bertanggung jawab atas tim sepak bola Korea, saya berharap fans Korea menyemangati saya karena saya tampil baik di Indonesia," ucap Shin Tae-yong dilansir dari media Korea Selatan Chosun.
"Saya meminta suporter Timnas Indonesia untuk lebih menyemangati saya di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia. Ketua PSSI Erick Thohir dan saya melakukannya dengan baik jadi mohon dukungannya dengan antusias," lanjutnya.
Melihat ketulusan ini, beberapa media Korea sampai heran mengapa Coach Shin begitu serius menangani Timnas Indonesia.
Perihal hal ini sebenarnya Shin Tae-yong sendiri pernah mengaku kalau ia sering menangis terharu gara-gara mendapatkan perlakuan baik dari orang-orang di Indonesia.
Ia menilai babhwa masyarakat Indonesia memiliki hati yang hangat dan memiliki pembawaan santai.
Shin Tae-yong merasa sangat dicintai di Indonesia bahkan ia pun membandingkan suasana ketika bekerja sebagai pelatih Timnas Korea Selatan.
STY menceritakan bahwa dirinya pernah berada dalam kondisi di mana tidak ada orang di Korea Selatan yang mengapresiasi kerja kerasnya meskipun berhasil mengantarkan Korea Selatan lolos ke Piala Dunia 2018.
"Sebenarnya saya banyak menangis di Indonesia akhir-akhir ini karena
masyarakat Indonesia memiliki hati yang hangat. Walaupun agak santai, ada perasaan mengalah dan memberi satu sama lain," jelas Coach Shin.
"Dan dengan cara ini tidak peduli seberapa banyak saya melatihnya usai Piala Dunia tidak ada seorang pun di Korea yang bermurah hati kepada saya seperti ini. Namun sejujurnya ketika saya datang ke Indonesia negara lain memperhatikan saya dan datang ke Indonesia," tegas pelatih 53 tahun tersebut. (tsy)