Mees Hilgers Beri Respons Berkelas soal Aksi Suporter Timnas Indonesia yang Kekanak-kanakan

Jakarta, tvOnenews.com - Pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers, memberi respons berkelas soal aksi para suporter Garuda yang kekanak-kanakan karena dirinya tidak bisa memperkuat tim asuhan Shin Tae-yong.

Hilgers seharusnya membela skuad Garuda dalam dua laga penting pada bulan November ini pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia akan menghadapi Jepang dan Arab Saudi pada tanggal 15 dan 19 November mendatang untuk dua laga berikutnya.

Sang bek tengah berusia 23 tahun mengalami cedera saat timnya, FC Twente, menghadapi Willem II pada 2 November 2024, namun kemudian pulih untuk laga kontra Ajax.

Hal itu membuat para suporter berharap agar Hilgers kembali tampil di laga melawan Jepang dan Arab Saudi.

Namun, sang pemain keturunan Manado kemudian absen karena alasan pemulihannya belum selesai dan hal itu membuat sejumlah suporter Timnas Indonesia melontarkan pernyataan yang tidak mengenakkan kepadanya dan juga klub.

Hilgers melakukan sesi tanya-jawab di Instagram story eksklusifnya dan menjawab suatu pernyataan tentang apakah dirinya masih mencintai Indonesia setelah menerima banyak komentar bernada membenci.

Namun, dia menegaskan bahwa itu tidak mengurangi rasa cintanya kepada Indonesia dan bahwa komenter berdana membenci tersebut adalah hal yang biasa terjadi di dunia sepak bola.

“Saya tidak paham ini karena tentunya saya mencintai Indonesia. Itulah mengapa saya memilih bermain untuk Indonesia!” kata Hilgers kepada pengikutnya.

“Komentar kebencian di dunia sepak bola adalah hal yang normal karena semua orang suka menontonnya dan semua orang memiliki opini yang berbeda,” tambahnya.

Hilgers menegaskan bahwa itu adalah bagian dari pekerjaannya dan bahwa semua orang bisa menyampaikan apa pun yang diinginkan oleh mereka.

“Itu mudah untuk mengatakan apa yang Anda inginkan karena dunia media dan sesuatu yang harus dihadapi oleh pemain,” tandasnya.

“Itulah bagian dari pekerjaan. Sayangnya, itu juga menjadi kenyataan hingga orang bisa mengatakan apa yang orang inginkan,” pungkas Hilgers. (rda)