- Kolase
Warga Belanda Minta FIFA Tindak Tegas Timnas Indonesia soal Naturalisasi, Media Vietnam Langsung Pasang Badan Sebut...
tvOnenews.com - Program naturalisasi Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong kerap menjadi sorotan baik di dalam maupun luar negeri.
Walaupun sudah berhasil menunjukkan perkembangan pesat, program naturalisasi Timnas Indonesia tetap mendapat pandangan negatif.
Bagi yang mendukung program naturalisasi tentu melihatnya sebagai peluang untuk meningkatkan kualitas Timnas Indonesia yang kini sudah terbukti.
Namun bagi pihak yang menolaknya, program naturalisasi dinilai bisa membuat pemain lokal menjadi tersingkirkan.
Terlepas dari kontroversi tersebut, jelas program naturalisasi berhasil membawa Timnas Indonesia semakin dekat dengan Piala Dunia.
Di tengah kegembiraan Timnas Indonesia usai mengalahkan Arab Suadi, salah satu media Vietnam menyebutkan bahwa terdapat opini di kalangan masyarakat Belanda yang memprotes program naturalisasi Skuad Garuda.
Protes tersebut kurang lebih menyinggung soal Timnas Indonesia yang kini banyak diperkuat pemain naturalisasi yang dilahirkan di Belanda.
Adanya pemain naturalisasi tersebut dinilai bisa membuat sebuah kompetisi menjadi tidak adil.
Media Vietnam memberi contoh ketika Timnas Indonesia yang diisi banyak pemain naturalisasi berkelas Eropa berhadapan dengan tim-tim Asia Tenggara di Piala AFF.
Tentunya hal itu dianggap tak adil menurut media Vietnam dan juga masyarakat Belanda.
Selain itu, warga Belanda pun protes karena menilai Timnas Indonesia telah merebut bakat-bakat muda yang seharusnya membela Belanda.
"Banyak suporter Belanda yang menyatakan ketidakpuasannya terhadap sepak bola Indonesia yang merampas bakatnya untuk bertarung di Asia," tulis media Vietnam, Soha, seperti dilansir tvOnenews.com.
Namun dengan tegas media Vietnam menyebutkan bahwa Timnas Indonesia tak menyalahi aturan apapun dari FIFA terkait pemain naturalisasi.
"Pada prinsipnya Timnas Indonesia tidak melakukan kesalahan apa pun. Mereka mematuhi aturan FIFA dan khususnya, mereka sebagian besar menggunakan pemain naturalisasi berdarah Indonesia!" tulis media Vietnam, Soha.
Selanjutnya, media Vietnam juga menegaskan bahwa FIFA rasanya tidak akan mengeluarkan larangan terkait pemain naturalisasi.
"Lalu apakah FIFA bisa melarang Indonesia? Secara praktis, kemungkinan ini sangat sulit," tulis media Vietnam, Soha.
"Secara teoritis, apapun bisa terjadi. Sederhananya, FIFA adalah unit manajemen sepakbola dunia, yang membuat aturan main," lanjutnya.
Pasalnya, FIFA juga harus melihat bahwa tidak hanya Timnas Indonesia yang menggunakan pemain naturalisasi.
"Namun jika kasus Indonesia dipertimbangkan untuk dilarang, mungkin sebelum itu FIFA harus mempertimbangkan banyak kasus lainnya," tulis media Vietnam, Soha.
Misalnya saja China, dan juga Prancis yang dulu pernah menggunakan pemain naturalisasi.
"Kisah yang paling khas adalah Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok banyak menggunakan pemain naturalisasi, terutama dari Brasil. Dan perlu ditegaskan bahwa para pemain tersebut tidak berasal dari Tiongkok," tulis media Vietnam, Soha.
Bahkan menurut media Vietnam, program naturalisasi Timnas Indonesia masih lebih baik dibanding China.
"Tentu saja, Tiongkok mematuhi hukum, namun cara mereka melakukan sesuatu jauh lebih kontroversial dibandingkan cara Indonesia. Miliaran penggemar juga sangat khawatir bahwa tim nasional sekarang menggunakan terlalu banyak pemain naturalisasi yang berasal dari non-nasional, sehingga mungkin kehilangan identitas Tiongkoknya," tulis media Vietnam, Soha.
Selain China, media Vietnam juga membahas soal timnas Prancis.
"Kasus lain yang juga banyak menimbulkan kontroversi adalah soal tim Prancis. Misalnya, kisah skuad mereka yang menjuarai Piala Dunia 1998 memiliki banyak pemain yang sah dan mematuhi FIFA tetapi bukan berasal dari Prancis melainkan imigran," tulis media Vietnam, Soha.
Dengan dasar inilah media Vietnam yakin FIFA tak akan melarang Timnas Indonesia untuk terus melanjutkan program naturalisasi.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini