Makin Banyak Naturalisasi, Mantan Pemain Timnas Indonesia ini Berani Beri Pesan Penting untuk PSSI, Katanya...

tvOnenews.com - Mantan pemain Timnas Indonesia memberikan pesan penting untuk PSSI dan para pemain naturalisasi era Shin Tae-yong.

Diego Michiels, pemain sepak bola kelahiran Deventer, Belanda, resmi dinaturalisasi pada 8 Agustus 2011.

Ia memiliki darah Indonesia dari sang ayah, Robbie Michiels, yang berasal dari Jayapura dan tinggal di sana hingga 1962.  

Karier Diego dimulai di Belanda pada 2006 bersama DVV RDC. Setahun kemudian, ia bergabung dengan akademi Go Ahead Eagles (2007-2009) dan dipromosikan ke tim utama pada 2009.

Peluang bermain di Indonesia datang dua tahun kemudian, yang kemudian menjadi awal perjalanan panjangnya di tanah air.  

Diego pernah memperkuat klub-klub Indonesia, seperti Pelita Jaya (2011-2013), Arema (2012, 2021-2022), Sriwijaya FC (2013-2014), Mitra Kukar (2014-2015), dan Borneo FC (2015-2021, 2022-sekarang).

Di level internasional, ia membela Timnas Indonesia U-23 (2011-2013) dan mencatat debut bersama tim senior.  

Proses naturalisasi Diego dimulai pada 2011 atas undangan PSSI, bersamaan dengan Joey Suk dan Ruben Wuarbanaran.

Meski dikenal sebagai pemain berbakat, ia juga menyandang reputasi sebagai 'bad boy' karena beberapa kasus hukum yang menimpanya.  

Namun, Diego kini sering berbagi pengalaman dan pesan bijak bagi pemain naturalisasi muda Timnas Indonesia.

Ia menekankan pentingnya pendampingan PSSI untuk membantu pemain memilah lingkungan baik dan buruk.  

Diego juga mendorong pemain keturunan untuk tetap berkarier di luar negeri demi menjaga kualitas permainan mereka. 

Kepada pemain muda, ia menegaskan pentingnya memanfaatkan kesempatan bermain bukan hanya karena regulasi, melainkan melalui perjuangan dan kualitas.  

"Saya harap yang diberi kesempatan bermain memang punya kualitas. Pemain muda harus malu kalau diberi kesempatan hanya karena regulasi. Tidak bagus untuk karier yang panjang," ujar Diego Michiels seperti dilansir dari ANTARA News.

Meski regulasi U-20 dinilai positif, Diego menilai itu bisa menjadi bumerang jika tidak digunakan dengan bijak. 

"Semua perlu proses dan perjuangan. Jangan sampai keuntungan yang ada justru tidak dimanfaatkan dengan baik. Mereka pemain muda harus sadar. Kesempatan bermain itu untuk melihat sejauh mana kemampuan yang dimiliki," kata pemain keturunan Belanda-Indonesia itu.

"Banyak anak muda yang diberi kesempatan justru tampil biasa saja. Semua harus maksimal saat latihan dan di pertandingan," tambahnya. (tsy)