- ANTARA
Diego Michiels Ungkap Betapa Malunya Dia saat Bela Timnas Indonesia dan Telan Kekalahan Besar: Aku Sampai...
tvOnenews.com - Pemain legendaris Timnas Indonesia, Diego Michiels, ungkap hal memalukan saat dirinya menjadi bagian skuad Garuda.
Diego Michiels yang kini perkuat Borneo FC Samarinda pernah menceritakan momen memalukan yang dirasakannya saat masih menjadi Timnas Indonesia.
Hal itu diungkap oleh pemain yang dinaturalisasi tahun 2011 tersebut melalui podcast di kanal YouTube Vivagoal.
Momen memalukan yang dimaksud Diego Michiels yakni ketika Timnas Indonesia dibantai oleh Bahrain.
Dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014, Timnas Indonesia terpaksa menelan kekalahan memalukan setelah dihajar Bahrain dengan skor mencolok 10-0.
Diego menceritakan, dirinya sempat bingung saat berada di lapangan.
"Saya juga bingung sekali, serius. Saya masuk di lapangan, tiba-tiba, wah parah dalam beberapa menit kiper sudah kartu merah, penalti berapa, saya bingung sekali," ujar Diego Michiels, dilansir dari kanal YouTube Vivagoal.
Pemain kelahiran 8 Agustus 1990 itu juga menceritakan suasana ruang ganti para pemain.
- Kolase tvOnenews
Kondisi ruang ganti saat itu juga sangat kacau dan tegang.
"Saya lama di lapangan, mungkin sampai 30 menit baru saya masuk ke ruang ganti, itu parah sekali," ungkapnya.
Menariknya, skuad Garuda juga sempat diperiksa sebelum kembali ke Indonesia.
Diego Michiels mengungkapkan bahwa seluruh pemain dan staf dipanggil dan diinterogasi oleh pihak Interpol saat perjalanan pulang.
Timnas Indonesia saat itu sempat dicurigai terlibat dalam pengaturan skor (skor fixing).
"Sampai dipanggil oleh Interpol, mungkin mereka pikir match fixing kah apa kah," kata Diego.
Meski akhirnya Timnas Indonesia dinyatakan bersih, momen tersebut menjadi pengalaman memalukan dan meninggalkan trauma tersendiri bagi para pemain.
- Instagram @ diegomichiels24
Diego mengungkapkan bahwa para pemain saat itu memang tidak mampu tampil optimal.
Timnas Indonesia, di bawah kepemimpinan Aji Santoso, mengalami hambatan dalam merekrut pemain terbaik karena adanya dualisme kompetisi di Indonesia.
Kesulitan memanggil pemain terbaik dikarenakan konflik yang terjadi antara Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL).
"Tapi jujur waktu itu, pemainnya juga tidak maksimal karena IPL, lawan tim arab lagi," kata Diego Michiels.
Usai kejadian memalukan dibantai oleh Bahrain tersebut, Diego Michiels mengaku sampai tidak mau keluar rumah.
Ia memilih mengurung diri di rumah selama berhari-hari karena kehilangan rasa percaya diri akibat kejadian tersebut.
"Tapi lama saya tidak keluar rumah waktu itum wah malu sekali saya, bukan trauma sih, cuma malu sekali," ujarnya.
(ind/tsy/gwn)