- AFC
Jay Idzes Kenang Kakek yang Meninggal Bulan Lalu dan Sempat Dibesarkan di Panti Asuhan Indonesia, Begini Kisah Mengharukannya
Jakarta, tvOnenews.com - Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes mengenang sosok sang kakek yang menurutnya punya sifat sangat luar biasa dan kini sudah meninggal dunia.
Jay Idzes merupakan pemain keturunan, yang memiliki darah Indonesia dari sang ibu. kakek dan neneknya pun berasal dari Tanah Air.
Dalam wawancara bersama Thom Haye di kanal YouTube The Hay Way, Jay Idzes mengatakan bahwa kakeknya baru saja berpulang bulan lalu.
"Kakek saya selalu berbicara banyak tentang hal itu (Indonesia). Dia baru saja meninggal bulan lalu. Dia juga banyak membicarakannya," ujar Jay Idzes dikutip dari Podcast The Haye Way pada Sabtu (21/12/2024).
Pemain Venezia FC di Serie A ini mengungkapkan, bahwa kehidupan kakeknya selama di Indonesia berjalan sangat sulit.
Pada saat itu, Indonesia sedang dijajah oleh Jepang dan kakeknya harus tinggal selama 10 tahun di panti asuhan.
"Ketika lahir pada tahun 1939, Indonesia juga diduduki oleh Jepang saat itu. Jadi Kakek saya juga dibesarkan di panti asuhan. Dia tinggal sekitar 10 tahun di panti asuhan," ucapnya.
"Jadi dia menceritakan padaku beberapa cerita tentang Itu. Betapa sulitnya dia menciptakan sesuatu untuk dirinya sendiri. Anda tahu, dia benar-benar datang dari ketiadaan dan akhirnya dia menciptakan kehidupan untuk dia dan nenek saya di Indonesia," sambungnya.
- tvonenews.com - Julio Tri Saputra
Selain kakek dan neneknya yang lahir di Indonesia, dia pun menyebut bahwa sang bibi juga ternyata lahir di Tanah Air sebelum memutuskan hijrah ke Belanda,
"Jadi sungguh menakjubkan mendengar apa yang dia lakukan untuk kami. Dia selalu berkata seperti," katanya.
Sebagai bentuk rasa cinta kepada sang kakek, bek berusia 24 tahun ini mencoba untuk memberikannya kesempatan bepergian.
Apalagi, penghasilannya sebagai pesepak bola mengalami peningkatan sehingga bisa mengajak kakeknya berjalan-jalan.
- tvOnenews-Julio Tri Saputra
"Di tahun lalu penghasilan saya juga sedikit lebih banyak dibandingkan, tentu saja sebelumnya. Saya ingin memberikan kembali kepada mereka. Misalnya, jika Anda ingin melakukan sesuatu, pergilah ke suatu tempat. Beritahu aku dan sebagainya," katanya.
"Namun bagi mereka, rasanya, tidak, ini cukup bagi kami. Tahukah Anda kita bisa melihat anak cucu kita berkecukupan dan kehidupan berkecukupan. Jadi bagi dia dan mereka hidup mereka hampir lengkap," pungkasnya. (fan)