- Dok. Vision+ dan YouTube/RCTI - ENTERTAINMENT
Sindiran Menohok Media Vietnam Untuk Muhammad Ferrari, Sebut Kartu Merah Jadi Biang Kerok Gagalnya Garuda Terbang ke Semifinal, Katanya...
tvOnenews.com - Muhammad Ferrari menjadi pusat perhatian media Vietnam imbas kekalahan Timnas Indonesia yang gagal melangkah ke semifinal Piala AFF 2024.
Kekalahan mengejutkan Timnas Indonesia dari Filipina di laga terakhir penyisihan grup Piala AFF 2024 menjadi sorotan besar, tak hanya di Indonesia, tapi juga di Vietnam.
Salah satu media olahraga terkemuka Vietnam, Soha.vn, secara tajam mengkritik performa tim asuhan Shin Tae-yong dan menyebut kartu merah Muhammad Ferrari sebagai "poin utama kehancuran" yang membuat Garuda gagal terbang ke semifinal.
- Instagram @ferrarimuhammad
Dalam laporannya, Soha.vn menyoroti momen krusial saat bek muda Muhammad Ferrari mendapat kartu merah di babak kedua.
Keputusan wasit ini terjadi setelah Ferrari melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Filipina, Aguinaldo, yang berusaha menciptakan peluang berbahaya.
"Keadaan menjadi lebih buruk bagi tim tuan rumah ketika Ferrari menerima kartu merah setelah melakukan pelanggaran dengan Aguinaldo," tulis Soha.vn dalam laporannya dikutip pada Minggu (22/12/2024).
Menurut mereka, kartu merah ini menjadi titik balik yang membuat Indonesia kehilangan momentum.
Bermain dengan 10 pemain, skuad Garuda tidak hanya kesulitan menyerang, tetapi juga semakin rentan terhadap serangan balik Filipina.
Media Vietnam juga mengkritik strategi Shin Tae-yong yang dinilai terlalu agresif meskipun dalam situasi genting.
Setelah tertinggal 0-1, Shin memutuskan untuk menyerang total, tetapi keputusan ini justru membuat Indonesia semakin kesulitan mempertahankan lini belakang.
"Tim Indonesia harus mengerahkan seluruh skuadnya untuk mencari gol penyeimbang. Namun bermain tanpa pemain membuat mereka kesulitan mencari cara mengatasi pertahanan tinggi tim Filipina," kata Soha lagi.
Mereka juga menyebut bahwa permainan dua bintang muda, Marselino Ferdinan dan Rafael Struick, yang awalnya diharapkan bisa menjadi pembeda, justru tidak mampu memberikan kontribusi maksimal karena strategi yang kurang terarah.
"Sederet peluang tercipta, namun penyerang tim tuan rumah kurang beruntung di depan gawang lawan. Pada menit ke-39, Marselino Ferdinan menggiring bola melewati sederet pemain Filipina namun akhirnya membentur tiang," tulis Soha.vn lebih lanjut.
Kartu merah yang diterima Muhammad Ferrari menjadi salah satu fokus utama laporan media Vietnam.
Di sisi lain, kekalahan Indonesia menjadi kabar baik bagi Vietnam. Dengan Filipina berhasil lolos sebagai runner-up grup, Vietnam melenggang sebagai juara Grup B tanpa harus menghadapi tekanan berat dari Indonesia di babak semifinal.
"Vietnam dan Filipina menjadi dua tim Grup B yang berhasil mencapai babak semifinal. Vietnam akan menghadapi Singapura sedangkan Filipina akan menghadapi juara bertahan Thailand," lanjut Soha.vn.
Bagi Indonesia, kegagalan ini menjadi pukulan telak. Media Vietnam menilai bahwa Shin Tae-yong kini berada dalam tekanan besar untuk memperbaiki performa tim, terutama dengan SEA Games yang sudah di depan mata.
Kini, publik Indonesia hanya bisa menunggu apakah Shin Tae-yong mampu membawa perubahan signifikan atau justru mengakhiri eranya dengan kegagalan.
Apakah Garuda akan bangkit atau terus terpuruk? Semua mata tertuju pada langkah berikutnya dari Timnas Indonesia. (asl)