- ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA
Pengamat Ini Ungkap Alasan Logis Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Skuad Garuda Disebut Kurang Kerjasama dan Tidak Konsisten
Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu pengamat sepakbola Tanah Air, Bung Binder, memberikan analisanya terkait kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024.
Seperti diketahui, Skuad Garuda -julukan Timnas Indonesia- gagal melangkah ke babak semifinal setelah takluk 0-1 dari Filipina di laga terakhir Grup B.
Bung Binder melihat Timnas Indonesia racikan Shin Tae-yong kali ini memang kesulitan untuk bersaing di fase grup.
- Instagram/Timnas Indonesia
Ada beberapa faktor penting yang menurutnya membuat Muhammad Ferarri dan rekan-rekan tak mampu berbicara banyak.
"Sudah terlihat bahwa sulit sekali bagi para pemain kita (Timnas Indonesia) untuk bekerjasama," ujar Bung Binder di YouTube pribadinya.
"Dan juga ada permainan yang tidak konsisten yang ditunjukkan para pemain kita," tegasnya.
"Artinya permainan mereka bisa berbeda total dalam satu pertandingan (di babak pertama dan babak kedua," lanjut Bung Binder.
"Kesulitan membangun chemitry ini yang membuat permainan secara keseluruhan tidak bisa berjalan dengan konsisten," sambungnya.
Berbicara mengenai penampilan para pemainm, sosok Shin Tae-yong jelas menjadi yang harus bertanggung jawab atas hasil ini.
Kegagalan di Piala AFF 2024 juga sekaligus memperpanjang rekor buruk Shin Tae-yong di kompetisi sepakbola antarnegara Asia Tenggara.
Menanggapi hal tersebut, Ketu Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir memastikan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kepelatihan Shin Tae-yong.
Terlebih Shin Tae-yong sendiri gagal memenuhi target untuk membawa Timnas Indonesia ke babak semifinal Piala AFF 2024.
“Ya tidak, kan targetnya kita kembali ke semifinal. Tapi hari ini karena tidak menguntungkan, ya sudah kita terima saja semua,” kata Erick Thohir kepada awak media pada Sabtu (21/12/2024).
“Ya pasti ada evaluasi wong dia coach. Pasti dievaluasi, Coach Nova dievaluasi, Coach Indra saja dievaluasi. Di kontraknya ada, semua pelatih wajib dievaluasi,” tambahnya.
“Target kita kan semifinal ya, meski pakai pemain muda. Harapannya kan lawan Myanmar menang, lawan Laos menang, Filipina menang, mungkin Vietnam ya kalah,” kata Erick.
“Tadi, teman-teman media bisa menyaksikan ya, harusnya bisa ya [menang], tapi ya namanya sepak bola, bola kan drama,” pungkasnya. (aes)