Pratama Arhan.
Sumber :
  • Instagram/pratamaarhan8

Ditanya Grace Tahir Soal Privilege Pemain Asing di Indonesia, Pratama Arhan Blak-blakan Bilang: Lebih Dimanjakan…

Kamis, 2 Januari 2025 - 13:14 WIB

tvOnenews.com - Pratama Arhan, bek andalan Timnas Indonesia kembali mencuri perhatian.

Kali ini, dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Grace Tahir di kanal YouTube, ia mengungkapkan pandangannya tentang isu perlakuan istimewa yang sering diterima pemain asing di Indonesia.

Dengan gaya bicara khasnya, Arhan memberikan jawaban blak-blakan yang mengejutkan banyak pihak.

Pratama Arhan telah menjadi salah satu talenta muda bersinar di dunia sepak bola Indonesia.

Karier profesionalnya dimulai bersama PSIS Semarang, di mana performa gemilangnya sebagai bek menarik perhatian luas.

Tak butuh waktu lama, Pratama Arhan mendapatkan kesempatan emas untuk bermain di luar negeri, dimulai dari Tokyo Verdy di Jepang hingga Suwon FC di Korea Selatan. 

Namun, perjalanan kariernya di Suwon FC tidak berlangsung lama.

Pada musim 2025, klub tersebut resmi melepas Arhan bersama delapan pemain lainnya, termasuk Lachlan Jackson dan Eljon Sota.

Dalam pernyataan resminya, Suwon FC memberikan apresiasi atas kontribusi para pemain tersebut. 

“Klub tidak akan melupakan dedikasi para pemain yang telah ditunjukkan baik di dalam maupun di luar lapangan. Terima kasih,” tulis Suwon FC di laman Instagram mereka. 

Dalam wawancara bersama Grace Tahir dua tahun lalu, Pratama Arhan membagikan perjalanan hidupnya yang penuh dengan perjuangan.

Ia mengungkapkan bahwa sejak muda, ia sudah bertekad untuk mandiri.  

“Saya sudah targetkan sebelum lulus SMA sudah masuk klub, udah punya gaji sendiri, nggak ngerepotin orang tua,” ungkapnya.  

Tekad ini terbukti membuahkan hasil. Arhan tidak hanya berhasil masuk ke klub profesional di usia muda tetapi juga menjadi pilar penting di Timnas Indonesia.  

Salah satu momen paling menarik adalah ketika Grace Tahir menanyakan pendapat Arhan soal pemain asing di Indonesia.

Dengan nada serius, Arhan mengungkapkan bahwa pemain asing sering kali mendapatkan perlakuan istimewa dibandingkan pemain lokal.  

“Ya beda sih menurut saya, kadang kayak pemain asing di klub itu kayak lebih dimanjakan,” ujar Arhan.  

Menurut Arhan, perlakuan ini mencakup berbagai hal. Namun, ia menegaskan bahwa situasi ini bukan untuk dikeluhkan, melainkan menjadi motivasi bagi pemain lokal untuk terus berkembang. 

Selain membahas privilege pemain asing, Arhan juga menjelaskan perbedaan mencolok antara pemain Indonesia dan pemain dari negara seperti Jepang atau Korea Selatan.

Ia mengakui bahwa dari segi keterampilan, pemain Indonesia tidak kalah bersaing.

Namun, ada dua faktor penting yang menurutnya perlu ditingkatkan, pengalaman dan mentalitas.  

“Kalau skill rata-rata pemain Indonesia malah lebih bagus daripada pemain luar. Mungkin karena kita butuh pengalaman, terus mental juga,” kata Arhan.  

Ia menekankan bahwa daya juang, konsistensi dalam latihan fisik, dan disiplin adalah kunci untuk bersaing di level yang lebih tinggi.  

Meski pemain asing mendapatkan perlakuan istimewa, Arhan tidak memandangnya sebagai sesuatu yang negatif.

Sebaliknya, ia menganggapnya sebagai tantangan yang harus dihadapi oleh pemain lokal.  

“Kalau kita mau diakui, ya buktikan di lapangan,” tegasnya.  

Arhan percaya bahwa kerja keras dan prestasi adalah cara terbaik untuk mengubah pandangan klub dan memberikan lebih banyak peluang bagi pemain lokal. 

Pernyataan Pratama Arhan dalam wawancara ini menjadi pengingat penting bagi dunia sepak bola Indonesia.

Ketimpangan perlakuan antara pemain lokal dan asing memang masih ada, tetapi hal ini tidak boleh mematahkan semangat para pemain muda. (adk)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:35
09:35
07:07
01:44
03:10
02:39
Viral