- PSSI
Nasib Shin Tae-yong Ditentukan PSSI Hari Ini? Timnas Indonesia Terancam Alami 5 Kerugian Besar jika STY Dipecat: Bikin Suporter Garuda Waswas
Jakarta, tvOnenews.com - Masa depan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kabarnya akan ditentukan PSSI hari ini. Skuad Garuda terancam mengalami 5 kerugian besar jika STY dipecat.
Dalam menyambut tahun 2025, PSSI akan mengumumkan rencana baru terkait perkembangan Timnas Indonesia pada konferensi pers yang digelar hari ini, Senin, 6 Januari 2025 pukul 12.00 WIB.
Acara yang akan dilangsungkan di Menara Danareksa itu bakal dihadiri Erick Thohir (Ketua Umum PSSI), Zainuddin Amali (Wakil Ketua I PSSI), Yunus Nusi (Sekjen PSSI) dan Sumardji (Manajer Timnas Indonesia).
Disinyalir, acara konferensi pers tersebut salah satunya akan membahas soal masa depan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia yang belakangan ini kembali diterpa isu pemecatan.
Isu itu semakin menguat setelah anggota Exco PSSI, Khairul Anwar menyampaikan kalimat perpisahan untuk sang arsitek asal Korea Selatan itu bersama Timnas Indonesia.
Dalam unggahan Instagram pribadinya, salah satu pengurus PSSI itu mengucapkan terima kasih kepada Shin Tae-yong atas dedikasinya terhadap skuad Garuda selayaknya ucapan perpisahan.
- Instagram/@kairulanwar_1
"Terima kasih STY atas kebersamaannya selama ini, kamu tetap menjadi bagian sejarah transformasi sepakbola Indonesia," tulis Khairul Anwar di Instagram pribadinya, @kairulanwar_1, Minggu (5/1/2025).
Sehingga, muncul spekulasi bahwa masa bakti Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia segera berakhir. Jika STY pada akhirnya dipecat, maka Timnas Indonesia terancam mendapatkan sejumlah kerugian. Apa saja?
Berikut 5 Kerugian Timnas Indonesia jika Shin Tae-yong Dipecat:
1. Bayar Kompensasi Besar untuk Shin Tae-yong
Kontrak Shin Tae-yong bersama PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia sejatinya baru akan berakhir pada 30 Juni 2027 mendatang.
Berhubung kontrak masih tersisa cukup lama, maka PSSI harus memberikan kompensasi yang besar jika memecat pelatih berusia 54 tahun itu.
Menurut beberapa sumber, Shin Tae-yong saat ini memiliki gaji sekitar 1,5 juta dolar AS atau setara Rp23,6 miliar per tahunnya di Timnas Indonesia.
Karena jarak ke akhir masa kontraknya menyisakan hampir 3 tahun lagi, PSSI ditaksir harus membayar kompensasi minimal 3×Rp23,6 miliar atau totalnya Rp70,8 miliar.
2. Progres Timnas Indonesia Bisa Terhambat
Kerugian yang kedua berkaitan dengan progres Timnas Indonesia yang sejauh ini sudah mulai berkembang di bawah asuhan STY, terancam bisa terhambat.
Jika pelatih baru nanti sangat berbeda filosofinya dengan STY, maka harus mulai dari nol sehingga berpotensi memutus progres yang telah dibangun.
Pergantian pelatih di tengah jalan belum tentu membuat juru taktik baru akan meneruskan progres yang telah dibangun oleh Shin Tae-yong selama ini.
3. Berpotensi Senasib dengan Arab Saudi dan Vietnam
Selanjutnya, Timnas Indonesia berpotensi bernasib sial seperti dua rivalnya yakni Arab Saudi dan Vietnam setelah keduanya berganti pelatih.
Contohnya, pergantian pelatih Vietnam era Park Hang-seo ke tangan Phillipe Troussier membuat Golden Star terpuruk. Bahkan, Troussier dipecat tak lama setelah Vietnam kalah dari Timnas Indonesia.
Kemudian ada pelatih baru Arab Saudi, Herve Renard yang masih kesulitan meraih kemenangan setelah menggantikan Roberto Mancini. Bahkan, nasibnya sempat terancam dipecat usai Arab Saudi kalah 0-2 dari Timnas Indonesia.
4. Harmonisasi Para Pemain di Timnas Indonesia Terancam Berkurang
Kerugian keempat adalah harmonisasi para pemain di Timnas Indonesia terancam berkurang jika kedatangan pelatih anyar pengganti Shin Tae-yong.
Tentunya, para pemain harus kembali memahami karakter dan filosofi pelatih baru nantinya sehingga bisa membuat Marselino Ferdinan cs kurang lepas.
Apalagi, skuad Garuda banyak pemain abroad yang bisa membuat pelatih baru kesulitan untuk mengenal mereka dan harus beradaptasi dengan waktu tak sebentar.
5. Timnas Indonesia Terancam Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
Jika Shin Tae-yong dipecat, pelatih baru belum tentu bisa membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Sebaliknya, nasib skuad Garuda terancam gagal lolos jika sang pelatih tidak bisa membawa perubahan.
Terlebih, persaingan di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini sangat ketat. Timnas Indonesia yang berada di posisi ketiga dengan 6 poin, memiliki angka yang sama dengan tiga tim lainnya.
Tentunya, jika amit-amitnya Timnas Indonesia gagal lolos ke panggung dunia tahun depan, tentu bisa membuat para suporter Garuda waswas.
Hanya dua tim teratas yang berhak lolos otomatis ke putaran final Piala Dunia 2026, sementara tim peringkat ketiga dan keempat akan lanjut ke putaran keempat kualifikasi.
(yus)