Dirumorkan Latih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Dikabarkan Punya Utang Judi Senilai Lebih dari Rp16 Miliar

Jakarta, tvOnenews.com - Patrick Kluivert, eks striker Timnas Belanda yang ramai dikabarkan bakal melatih Timnas Indonesia,  dikabarkan punya utang judi senilai lebih dari Rp16 miliar.

Pada Senin (6/1/2025) ini, PSSI resmi mengumumkan pemutusan kerja sama dengan Shin Tae-yong, setelah kabar pemecatannya ramai berhembus selama beberapa pekan terakhir.

Ketua Umum Erick Thohir mengumumkan bahwa sang pelatih asal Korea Selatan telah menerima keputusan PSSI, meskipun kontraknya masih berlaku hingga 2027.

"Tentu kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja Shin Tae-yong selama ini dan hubungan kita sangat baik dan kita lakukan program namun dinamika sepak bola ini jadi soratan khusus bagi kami," jelas Erick Thohir kepada media dalam konferensi persnya.

"Kita melihat kita yang tentunya disepakati oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik dan implementasi lebih baik," lanjutnya.

Lebih lanjut, Erick telah mengonfirmasi kedatangan pelatih asal Belanda, yang akan tiba pada tanggal 11 Januari nanti, namun sosoknya masih dirahasiakan.

Dia mengakui melakukan wawancara dengan tiga pelatih dan salah satunya adalah Patrick Kluivert, namun belum bisa dipastikan apakah eks striker Barcelona itu akan benar-benar menjadi pelatih Timnas Indonesia yang berikutnya.

Kluivert punya rekam jejak melatih beberapa tim nasional sebelumnya, namun kebanyakan sebagai asisten, seperti untuk Belanda dan Kamerun. Dia hanya sekali menjadi pelatih kepala, yaitu ketika menangani Curacao pada 2015 hingga 2016.

Selebihnya, dia menjadi penasihat strategis untuk Curacao pada periode 2016 hingga 2018. Di saat bersamaan, ada rumor mengenai kabar dirinya memiliki utang kepada geng kriminal karena judi.

Kabar tersebut mencuat pada Maret 2017 silam. Dilansir dari laporan media Spanyol, Marca, eks striker Barcelona dan Arsenal  itu diduga punya utang senilai 1 juta euro atau setara dengan sekitar Rp16 miliar dengan kurs hari ini.

"Kluivert ditekan oleh geng kriminal karena utang judi," demikian artikel yang dirilis Marca secara online pada 25 Maret 2017.

Laporan dari media De Volkskrant asal Belanda mengatakan bahwa otoritas menemukan dokumen yang mengaitkan Kluivert dengan geng kriminal dalam investigasi.

"Utangnya, yang mana terjadi di antara 2011 dan 2012 dalam laga-laga FC Twente selagi dia menjadi pelatih tim pelapis dan tidak ilegal pada saat itu, diketahui sudah dibayar sebagian besarnya," demikian ulasan dari Marca.

Lebih lanjut, Gerard Spong selaku pengacara Kluivert menyatakan dengan bersikeras bahwa kliennya adalah korban dari peristiwa ini.

"Pengacara Kluivert, Gerard Spong, bersikeras bahwa kliennya adalah 'korban' dalam kasus ini keseluruhan, yang fokusnya tidak kepada sang mantan striker dan lebih kepada pengaturan skor," ulas Marca.

Setelah itu, tidak ada kabar lagi mengenai bagaimana penyelesaian kasus tersebut. Yang jelas, Kluivert tetap berkarier sebagai pelatih hingga kini.

Terakhir, dia melatih klub Turki, Adana Demirspor, pada tahun 2023 dengan memimpin 20 laga dengan mengukir delapan kemenangan, enam hasil imbang, dan enam kekalahan. (rda)