- Kolase tvOnenews/Ilham/Taufiq
Terheran-heran Media Korea Selatan Lihat Shin Tae-yong Mendadak Dipecat PSSI, Singgung Erick Thohir yang Terlalu...
tvOnenews.com - Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola Indonesia. Shin Tae-yong yang telah membawa Timnas Indonesia mencapai berbagai prestasi gemilang, resmi diberhentikan dari jabatannya.
Keputusan ini menjadi sorotan, baik di Indonesia maupun di negara asalnya, Korea Selatan.
Media Korea Selatan, Chosun, juga turut membahas tekanan besar yang dihadapi Shin Tae-yong.
- PSSI
Dalam artikelnya yang diterbitkan pada Minggu, 5 Januari 2025, Chosun mengungkap bagaimana faktor internal dan eksternal berperan dalam situasi ini.
"Meskipun pelatih Shin telah mendapatkan kepercayaan mutlak dari para penggemar dengan memimpin Indonesia ke babak Kualifikasi ketiga untuk pertama kalinya dan mengalahkan Arab Saudi di kandang sendiri, guncangan tampaknya terus berlanjut," tulis Chosun dalam laporannya.
Lebih jauh, Chosun menyebut peran Erick Thohir, Ketua Umum PSSI sebagai salah satu faktor yang memberikan tekanan tambahan kepada Shin Tae-yong.
"Tampaknya Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Presiden PSSI, keinginannya untuk mengubah ekspektasi tinggi menjadi hasil memberikan tekanan kepada pelatih Shin Tae-yong," jelas Chosun di bagian akhir artikel mereka.
- Kolase tvOnenews
Selain itu, Media olahraga ternama Korea besteleven juga menyoroti keputusan PSSI yang tiba-tiba memecat Shin Tae-yong.
"Ini adalah berita mendadak yang datang ketika negara tersebut sedang berjuang di kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia 2026. Jika tim meraih hasil bagus di empat laga tersisa, berpeluang langsung melaju ke putaran final Piala Dunia. Namun, Indonesia tiba-tiba memutuskan berpisah dengan pelatih Shin Tae-yong," tulis best eleven dalam laporannya.
Shin Tae-yong direkrut pada akhir 2019 untuk menggantikan Simon McMenemy.
Awalnya, kontraknya dijadwalkan berakhir pada April 2024, namun karena hasil positif yang diraih, kontrak tersebut diperpanjang hingga 30 Juni 2027.
Prestasi-prestasi ini menunjukkan bagaimana Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia ke level kompetisi internasional yang lebih tinggi, bahkan mampu bersaing dengan tim-tim kuat seperti Jepang, Australia, dan Arab Saudi.
Namun, citra Shin Tae-yong sedikit tercoreng setelah kegagalan di Piala AFF 2024.
Turnamen ini tidak masuk dalam kalender FIFA, sehingga Indonesia bermain dengan skuad U-22 tanpa pemain senior.
Akibatnya, Tim Garuda hanya mampu menang melawan Myanmar, bermain imbang dengan Laos, dan kalah dari Vietnam serta Filipina, hingga harus terhenti di fase grup.
Pemberhentian Shin Tae-yong menuai beragam reaksi dari publik.
Sebagian besar pendukung Timnas Indonesia menyayangkan keputusan ini, mengingat kontribusi besarnya selama lebih dari empat tahun terakhir.
Selama masa kepemimpinannya, Shin Tae-yong berhasil membawa Timnas Indonesia meraih sejumlah pencapaian gemilang.
Di antaranya adalah menjadi runner-up di Piala AFF 2020, meraih medali perunggu di SEA Games 2021, dan menempati posisi runner-up di Piala AFF U-23 2023.
Ia juga sukses mengantarkan Timnas Indonesia hingga babak 16 besar Piala Asia 2023 serta mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024.
Tak hanya itu, Shin Tae-yong memastikan Timnas lolos ke Piala Asia 2027 dan membawa Indonesia hingga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebuah capaian yang mencatatkan sejarah baru bagi sepak bola nasional.
Sementara itu, Shin Tae-yong kini dihadapkan pada berbagai pilihan.
Media Korea Selatan Chosun juga menyebut bahwa pelatih berusia 53 tahun ini kemungkinan besar akan kembali menangani tim-tim elite di Asia atau bahkan melanjutkan karier di level klub Eropa.
Keputusan PSSI untuk memberhentikan Shin Tae-yong memicu perdebatan tentang arah masa depan Timnas Indonesia.
Apakah keputusan ini langkah maju atau justru mundur? Menarik untuk dinantikan langkah PSSI ke depannya. (asl)