Shin Tae-yong Tak Kuasa Tahan Tangis di Hadapan Pemain Timnas Indonesia, Sampaikan Pesan ini untuk Anak Didiknya
tvOnenews.com - Sebuah momen emosional terjadi di ruang ganti Timnas Indonesia ketika Shin Tae-yong tak kuasa menahan tangis di hadapan para pemainnya.
Momen ini terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial, memperlihatkan perpisahan penuh haru antara Shin Tae-yong dan anak asuhnya setelah gagal membawa Indonesia lolos ke Olimpiade Paris.
Dalam unggahan yang dibagikan oleh akun X @idn_abroad, terlihat Shin Tae-yong mengenakan busana putih sambil berdiri di depan para pemainnya.
Dengan suara bergetar, ia menyampaikan rasa bangganya terhadap perjuangan Timnas Indonesia.
“Video beliau menangis usai gagal membawa Indonesia lolos ke Olimpiade ini akhirnya dirilis Mas Rikky Nugroho di hari terakhir Coach Shin menjabat. Perpisahan tidak pernah mengenakkan. Terima kasih selalu dengan hati menangani Timnas tercinta kami, Coach,” tulis akun @idn_abroad di X.
Dalam video itu, Jeje, asisten pelatih Shin Tae-yong, terlihat membantu menerjemahkan pesan emosional dari sang pelatih.
“Saya kehabisan bicara, nggak tahu mau ngomong apa karena sangat bangga sama pemain sekarang,” ujar Shin, seperti yang diterjemahkan oleh Jeje.
Air mata pun tak tertahankan. Setelah menyampaikan pesannya, Shin memeluk satu per satu pemain, menciptakan suasana penuh haru di ruang ganti.
Para pemain pun tampak terharu, beberapa di antaranya bahkan ikut menangis.
Mengetahui Shin Tae-yong tidak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia, beberapa pemain juga memberikan ucapan perpisahan yang penuh penghargaan kepada pelatih asal Korea Selatan itu.
Mereka mengakui bahwa Shin telah membawa perubahan besar bagi Timnas Indonesia, mulai dari aspek mentalitas, teknik, hingga kebugaran.
Di sisi lain, keputusan PSSI untuk memecat Shin Tae-yong di tengah momen krusial seperti kualifikasi Piala Dunia menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk netizen.
Banyak yang merasa bahwa PSSI telah bertindak tidak adil terhadap pelatih yang telah memberikan kontribusi besar untuk Timnas.
“Emang nggak pantas negara sebobrok ini mendapatkan jasa sekaliber beliau. Percuma ngasih banyak torehan prestasi kalau langsung dievaluasi hanya karena 1-2 match nggak sesuai hasilnya,” tulis seorang netizen.
Komentar lainnya menyoroti keberanian Shin Tae-yong dalam mengungkap kelemahan dasar sepak bola Indonesia, seperti teknik passing yang buruk, pola makan pemain yang tidak teratur, hingga kurangnya kebugaran fisik.
“Siapa lagi pelatih Timnas Indonesia yang berani blak-blakan jujur ke media soal kondisi teknik dasar dan fisik pemain? Terima kasih untuk Coach Shin Tae-yong yang sabar menghadapi keadaan sepak bola Indonesia,” tulis netizen lainnya.
Beberapa penggemar bahkan mengancam akan meluapkan kemarahan jika pengganti Shin Tae-yong gagal membawa hasil yang memuaskan.
“Kalau Timnas sampai nggak lolos Piala Dunia, setiap pertandingan kalah, main jelek, gue maki-maki semua,” tulis seorang netizen dengan nada kesal.
Meski masa baktinya di Timnas Indonesia telah berakhir, kontribusi Shin Tae-yong tidak bisa diabaikan begitu saja.
Ia berhasil membawa Indonesia kembali diperhitungkan di Asia, menanamkan mentalitas juara, dan membangun fondasi penting untuk generasi mendatang.
Momen perpisahan ini menjadi pengingat bahwa Shin Tae-yong bukan sekadar pelatih, tetapi juga sosok yang mencurahkan hati dan jiwanya untuk sepak bola Indonesia.
Harapan besar kini ada pada pelatih pengganti untuk melanjutkan apa yang telah dibangun Shin Tae-yong agar Timnas Indonesia terus berkembang dan bersaing di level dunia. (adk)