Shin Tae-yong resmi dipecat oleh Timnas Indonesia.
Sumber :
  • tvonenews.com - Julio Tri Saputra

Eks Ketum PSSI Beri Komentar soal Keputusan Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia

Kamis, 9 Januari 2025 - 13:25 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Ketua Umum PSSI memberi komentar soal keputusan Erick Thohir untuk mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.

PSSI mengambil keputusan untuk mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong pada Senin (6/1/2025) lalu, meskipun sang pelatih masih terikat kontrak hingga 2027.

Tentunya, para suporter Garuda keheranan dengan keputusan dari Erick Thohir, mengingat STY telah berhasil menciptakan perubahan luar biasa di skuad Timnas Indonesia.

Skuad Garuda masih berpeluang tampil di putaran final Piala Dunia 2026 dengan adanya empat laga lagi yang akan dimainkan pada tahun 2025 ini di putaran ketiga.

Dalam pernyataannya kepada media pada pengumuman pemecatan Shin Tae-yong, Erick Thohir mengatakan bahwa ada dinamika yang terjadi antara pemain dan pelatih.

“Kalau saya bicara detail mengenai dinamika, saya rasa itu bukan hal yang perlu diceritakan detail. Hubungannya baik-baik kok,” kata Erick kepada media pada awal pekan ini.

“Dinamika itu ada, tetapi saya tidak mau bicara detail karena nanti malah jadi dispute seakan-akan habis manis, sepah dibuang. Karena apapun yang sudah dilakukan, semua baik,” sambungnya.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir
Sumber :
  • tvOnenews.com/Taufik

 

Hinca Panjaitan, yang pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI pada Agustus hingga November 2016 dan Waketum PSSI pada 2012 hingga 2015, berbicara tentang keputusan Erick Thohir.

Politisi Partai Demokrat itu menyadari kesulitan yang dihadapi oleh Erick dan perlunya mengambil keputusan yang sulit tersebut.

“Dari kacamata saya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, atau yang akrab disapa ET, tampaknya menghadapi situasi yang cukup kompleks terkait dinamika antara pelatih dan pemain—terutama para pemain diaspora kita,” kata Hinca di blog pribadinya.

Tak ada yang salah atau benar, dia berpendapat bahwa keputusan yang diambil Erick adalah yang tepat untuk menjaga ruang ganti agar tidak meledak sewaktu-waktu.

“Sebetulnya, ini bukan soal siapa benar dan siapa salah. Lebih tepatnya adalah bagaimana sang Ketua Umum mengambil langkah yang dirasa paling tepat demi menjaga atmosfer ruang ganti agar tidak menjadi ‘tong mesiu’ yang sewaktu-waktu meledak lebih dahsyat,” tulisnya.

Shin Tae-yong disebut sebagai diktator oleh Marc Klok
Sumber :
  • AFC

 

Menurutnya, kerusakan hubungan antara pemain dan pelatih merupakan hal yang memang bisa terjadi, tanpa mengerdilkan jasa STY.

“Meski menyesakkan, saya mengajak publik untuk melihat dari perspektif yang lebih luas. Bukan berarti STY tak punya jasa,” katanya.

“Justru, kita semua tahu tangan dinginnya sudah melejitkan performa Timnas. Namun, di dunia kepelatihan, relasi antarpemain dan pelatih itu ibarat klop kunci dan gembok,” tambahnya.

Hinca menyebutkan jika perjuangan ini perlu dipandang sebagai tim secara keseluruhan agar tidak menjadi bumerang.

“Ketika mulai macet, risikonya adalah seretnya kinerja satu tim. Dalam konstelasi kompetisi kualifikasi Piala Dunia Zona Asia yang makin kejam, dinamika internal tim berpotensi menjadi bumerang lebih fatal,” tuturnya.

Bagaimanapun, Timnas Indonesia perlu mengembalikan fokusnya ke lapangan dengan menghadapi Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret 2025 nanti. (rda)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:06
04:32
01:23
03:07
02:33
04:17
Viral