- Instagram Shin Tae-yong777 / Antara
Eks Ketum PSSI Blak-blakan Soal Pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, Iwan Bule: Dulu Waktu Saya Jadi Ketum PSSI...
tvOnenews.com - Eks Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, memberikan tanggapan terkait kabar pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
Sebagaimana diketahui, posisi pelatih kepala tim Garuda kini kosong setelah Shin Tae-yong resmi diberhentikan oleh PSSI pada Senin (6/1/2025).
Pengumuman pemecatan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI saat ini, Erick Thohir, yang juga mengungkapkan bahwa PSSI telah memiliki kandidat pengganti untuk mengisi posisi tersebut.
Rumor yang beredar menyebutkan Patrick Kluivert, mantan pemain dan pelatih asal Belanda, sebagai calon pelatih baru Timnas Indonesia.
Dengan demikian, berakhir sudah kebersamaan Shin Tae-yong bersama skuad Merah-Putih yang telah berlangsung selama lima tahun.
Selama masa kepemimpinannya, Shin berhasil mencatatkan berbagai prestasi penting, termasuk membawa Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia 2023, semifinal Piala Asia U-23, hingga lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Perjalanan Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia dimulai bukan pada era Erick Thohir, melainkan saat Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule menjabat sebagai Ketua Umum PSSI pada tahun 2020.
- Julio Trisaputra-tvOnenews
Saat itu, Iwan bersama Ratu Tisha Destria, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSSI, berhasil membujuk Shin untuk menangani Timnas Indonesia.
Eks pelatih Timnas Korea Selatan itu pun akhirnya menyetujui tawaran tersebut, membawa visi dan ambisi baru untuk sepak bola Indonesia.
Menanggapi pemecatan ini, Iwan Bule menyatakan keyakinannya bahwa keputusan yang diambil PSSI telah melalui pertimbangan matang.
“Segenap langkah yang diambil oleh PSSI pasti sudah diperhitungkan matang-matang,” ujar Iwan, seperti dikutip dari Antara.
Ia juga menekankan bahwa keputusan memberhentikan atau menunjuk pelatih kepala merupakan hasil musyawarah bersama para anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, bukan keputusan sepihak.
“Apalagi ini dalam mengganti pelatih kepala, karena itu kan sifatnya kolektif kolegial. Bukan keputusan perseorangan,” tambahnya.
Iwan mengungkapkan bahwa saat ia menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, ia menghadapi tantangan serupa.
"Begitu pun dulu ketika saya menjadi Ketua Umum PSSI."
Pemilihan maupun pemberhentian pelatih kepala, menurutnya, adalah proses yang melibatkan banyak pihak di dalam organisasi.
"Menghentikan serta memilih sosok pelatih timnas merupakan keputusan bersama para Exco," pungkasnya.
Hal ini memastikan keputusan yang diambil merepresentasikan kepentingan bersama, bukan hanya pandangan individu.
Era Iwan Bule ditandai dengan langkah ambisius merekrut pelatih berpengalaman seperti Shin Tae-yong. Kendati menghadapi kritik, ia tetap mendukung pengembangan jangka panjang Timnas.
Di sisi lain, era Erick Thohir tampak lebih pragmatis, terlihat dari keputusan cepat untuk mengganti pelatih demi hasil yang diharapkan.
Apabila Patrick Kluivert benar menjadi pelatih baru, publik akan menantikan apakah ia mampu membawa pencapaian lebih baik dibandingkan Shin.
Pemecatan Shin Tae-yong, meskipun mengejutkan, mencerminkan dinamika yang terus berlangsung dalam pengelolaan sepak bola Indonesia.
Berbagai pihak kini berharap agar keputusan ini membawa dampak positif bagi perkembangan tim nasional dan persepakbolaan tanah air secara keseluruhan. (udn)