Pelatih Australia Pusing Tujuh Keliling sebelum Hadapi Timnas Indonesia, Padahal Bulan Maret Mendatang Mereka Main di Kandang

tvOnenews.com - Pelatih Australia Tony Popovic dibuat pusing sebelum pertandingan melawan Timnas Indonesia pada 20 Maret 2025 mendatang di Sydney. 

Sebagaimana diketahui Socceroos kini dipimpin pelatih anyar Tony Popovic. Pelatih sebelumnya Graham Arnold dianggap gagal setelah ditahan imbang Timnas Indonesia pada 10 September 2024.

Serupa dengan Australia, Timnas Indonesia di awal tahun 2025 ini memiliki pelatih baru Patrick Kluivert.

{{imageId:316214}} 

Pelatih asal Belanda itu ditunjuk menggantikan Shin Tae-yong yang disebut PSSI gagal menangani pemain di locker room. 

Dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Australia dan Indonesia hanya berjarak satu poin. Socceroos menempati peringkat ke-2 sementara Garuda berada tepat di bawahnya.

“Saya belajar dengan cepat bahwa setiap pertandingan bisa dibilang adalah pertandingan yang harus dimenangkan,” kata Popovic saat ditanya soal laga bulan Maret. 

“Jadi, kita tahu bahwa Maret adalah yang paling penting, tetapi kita juga tahu bahwa pada bulan Juni, mungkin ada pertandingan yang menentukan,” imbuhnya.

Socceroos memperoleh hasil yang baik saat melawan Jepang (1-1) di Stadion Saitama. Skor itu membuat anak asuh Popovic percaya diri.

Terlebih dalam pertandingan melawan Timnas Indonesia bulan Maret mendatang, namun pelatih Australia mengaku pusing dengan cedera pemain bintangnya Harry Souttar.

“(Harry) akan menjalani pemulihan jangka panjang,” ungkapnya.

Menurut Popovic sulit untuk memilih pemain pengganti karena sebagai pelatih tim nasional ia hanya bisa melihat perkembangan pemainnya di klub.

“Para pemain yang dapat bermain setiap minggu, tentu saja, itu membantu kami dalam pertandingan penting,” ujarnya. 

Semakin banyak banyak pemain yang tampil reguler di timnya semakin membantu dirinya menentukan pemain. 

“Itu memberi kami banyak pilihan dan menciptakan kedalaman yang lebih baik untuk Socceroos,” tutupnya.

Di sisi lain pihak Timnas Indonesia juga sedang dalam performa positif setelah berhasil menang atas Arab Saudi (2-0) pada 19 November lalu.

Patrick Kluivert mengaku akan menerapkan permainan yang lebih menyerang ketimbang bertahan.

“Menyerang tentunya karena bagaimana kita bisa memenangkan memenangkan pertandingan tanpa memegang bola. Tapi ini juga fleksibel tergantung siapa lawan kita,” kata Kluivert, dalam pengenalannya Minggu (12/1/2025).

Kluivert mengaku suka menerapkan formasi 4-3-3, dengan banyaknya stok bek kuat yang dimiliki Timnas Indonesia, mantan legenda Barcelona itu yakin menyerang ada opsi yang menarik.

“Lini belakang kita sangat kuat, ini menjadi benefit untuk tinggal menajamkan sektor penyerangan. Kalau tidak kita tidak memegang bola kita tidak bisa mencetak gol?,” ungkapnya.

Hal tersebut tentunya sedikit berbeda seperti yang selama ini diterapkan Shin Tae-yong. Mantan pelatih Korea Selatan itu sebelumnya lebih condong menerapkan strategi bertahan dengan sesekali menyerang melalui tengah atau bek-bek sayap.

(amr)