- tvonenews.com - Julio Tri Saputra
Mantan Asisten Shin Tae-yong Jawab Tuduhan Para Pemain Diaspora Timnas Indonesia Kritik Taktik STY: Mereka Senang Bicara
Jakarta, tvOnenews.com - Tangan kanan Shin Tae-yong mengakui bahwa para pemain diaspora Timnas Indonesia, yang tumbuh di Eropa, memiliki budaya yang berbeda dengan Korea Selatan.
Shin Tae-yong resmi dipecat sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 6 januari 2025 lalu, sebagaimana pengumuman dari PSSI.
Dalam pernyataannya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa masalah komunikasi dan dinamika yang terjadi di ruang ganti.
Rumor yang beredar adalah adanya perbincangan mengenai taktik antara para pemain diaspora dengan Shin Tae-yong.
Hal itu berimbas kepada keputusan line-up di laga kontra China yang berakhir dengan kekalahan 1-2 pada Oktober lalu.
Kim Jong-jin, mantan analis Timnas Indonesia, berbicara kepada Deddy Corbuzier di podcast Close The Door, membantah bahwa ada masalah soal komunikasi.
Namun demikian, dia mengakui bahwa ada perbedaan budaya antara para pemain diaspora yang tumbuh di Eropa, dibandingkan dengan negeri asal Shin Tae-yong, Korea Selatan.
- FIFA
“Pemain datang untuk bermain, orang Eropa seperti mereka, orang Indonesia tapi lahir dan tumbuh serta diedukasi tentang sepak bola di lingkungan lain. Di Eropa, orang suka berbicara,” kata Kim Jong-jin dalam podcast yang rilis pada Rabu (22/1/2025).
Kim Jong-jin mengindikasikan bahwa Korea Selatan mirip dengan Indonesia, ketika anak-anak melihat dan mendengarkan untuk belajar serta menunggu untuk diberi tahu apa yang perlu dilakukan.
“Di Korea, itu sama, jika Anda adalah murid, maka Anda melihat dan dengarkan. Anda tidak proaktif, tapi reaktif; Anda menunggu untuk diberi tahu apa yang perlu dilakukan,” kata Kim.
“Namun orang-orang di Eropa itu berbeda. Mereka sangat aktif, mereka suka bicara, mereka suka menyampaikan ide,” tambahnya.
Kim Jong-jin mengakui bahwa hal itu kadang terjadi di ruang ganti Timnas Indonesia, bahkan di tengah pertandingan.
- PSSI
“‘Tidak, saya benar,’ misalnya. Itu persis yang terjadi di tempat pelatihan kami, terkadang dalam pertandingan, terkadang di ruang ganti, itu yang sebenarnya terjadi di ruang ganti,” sambungnya.
Namun, dia menegaskan bahwa itu bukan berarti para pemain tidak mendengarkan. Mereka menerapkan ide STY namun mengakui bahwa sepak bola itu dinamis.
“Namun saya tidak mengatakan bahwa para pemain tidak mendengarkan, mereka mendengarkan, mereka mencoba untuk menerapkan ide Coach Shin untuk bekerja sama,” tukasnya.
“Tetapi karena fakta bahwa sepak bola itu dinamis, kami mungkin mengubah rencana secara tiba-tiba dan jika pelatih Anda melihat pertandingan dari bangku cadangan, dan mungkin Anda memiliki ide, tetapi sebagai pemain mungkin memiliki ide yang berbeda,” tandasnya.
Kim Jong-jin menegaskan bahwa Shin Tae-yong menghormati ide yang dilemparkan oleh para pemain dan bahkan mendorong mereka untuk melakukannya.
- PSSI
“Coach Shin menghormati ide tersebut, ide yang datang langsung dari lapangan. Dia mendengarkan,” kata Kim.
“‘Baik, kalian lakukan apa pun yang kalian inginkan, nanti saya yang akan bertanggung jawab. Jangan cemas. Bermainlah dengan kepercayaan diri’,” pungkasnya. (rda)