- Erspo & FA Malaysia
Beda Kelas Jersey Baru Timnas Indonesia dan Malaysia: Garuda Penuh Makna, Harimau Malaya Kena Template
Jakarta, tvOnenews.com - Timnas Indonesia dan Malaysia sama-sama merilis jersey kandang terbaru pada Kamis (23/1/2025), namun keduanya berbeda kelas.
Erspo selaku apparel resmi Timnas Indonesia telah memperkenalkan jersey kandang terkini skuad Garuda.
“Penantian telah usai. Jersey terbaru untuk Timnas Garuda, untuk Indonesia,” demikian pernyataan Erspo dalam unggahan di akun Instagram resminya.
Jersey ini berbau retro dengan garis putih yang melintang tanpa putus di bagian lengan, dada hingga punggung para pemain.
Ada pula warna putih yang disematkan di bagian pinggang yang semakin membuat cantik seragam Garuda.
Dalam pernyataan resminya, Muhammad Sadad selaku pendiri Erspo menyampaikan makna filosofis seragam baru Timnas Indonesia.
- Instagram - Erspo
“Kami merasa terhormat untuk membawa simbol-simbol warisan Indonesia ke dalam dunia sepak bola,” terang Sadad dalam rilis resminya.
“Relief Garuda dan bunga edelweiss menginspirasi kami setiap hari dan kami ingin jersey ini mencerminkan semangat bangsa kita. Kuat, tangguh, dan bangga,” tambahnya.
Selain itu, seragam ini juga diharapkan bisa menginspirasi para suporter Garuda melaui budaya masa lalu dan juga masa depan.
“Kami percaya jersey ini akan menginspirasi pemain dan Garuda Fans untuk bangga dengan identitas mereka serta merayakan hubungan abadi antara masa lalu budaya Indonesia dan masa depan sepak bola di lapangan,” tambahnya.
- FA Malaysia
Di sisi lain, Malaysia juga merilis jersey baru mereka pada hari Kamis (23/1/2025) ini melalui apparel ternama dunia, Puma.
Namun demikian, konsep jersey Harimau Malaya itu tidak begitu bermakna karena terlihat template dengan jersey rilisan Puma lainnya.
Akun suporter Thailand di media sosial X, @ThaiFootballs, membeberkan bagaimana model jersey tersebut juga dipakai oleh tim lain yang menggunakan apparel Puma.
“Saya tak kuat melihat kebijakan jersey template dari produk global, terutama untuk seragam tim nasional,” cuitnya.
“Itu terasa seperti mereka tidak menghormati rasa bangga orang-orang kepada tim nasional dan negara mereka,” tukasnya.