- tvonenews/julio
Hujan di Pakansari Bak Tangis Timnas untuk Indonesia atas Kerusuhan Kanjuruhan
Cibinong, Jawa Barat – Hujan gol terjadi saat Timnas Indonesia U-17 menekuk Guam pada kualifikasi Piala Asia. Hujan pun membasahi lapangan Stadion Pakansari yang sepi tanpa penonton.
Tim nasional (Timnas) sepakbola Indonesia usia di bawah 17 tahun (U-17) membuktikan bisa tampil baik tanpa penonton. Justru pelatih Timnas U-17, Bima Sakti, sepakat pertandingan kualifikasi Piala Asia U-17 2023 Grup B seharusnya tanpa sorak-sorai karena Indonesia tengah berdukacita teramat perih.
Menurut pelatih Timnas U-17, semua korban akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, layak mendapat tempat terhormat dalam memori masyarakat Indonesia, khususnya pencinta sepakbola. 125 orang meninggal dunia dan ratusan lain luka-luka tak boleh jadi rasa sakit yang sia-sia.
Bima Sakti menyatakan, ia dan timnya tidak bisa membayangkan bila laga-laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 menggaungkan gegap-gempita kegembiraan penonton di Stadion Pakansari, saat Indonesia tengah berdukacita akibat Kerusuhan Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (01/10/2022).
"Kalau ada penonton di stadion, akan timbul euforia, teriakan-teriakan. Itu ‘kan tidak respek," ucap Bima Sakti, Senin (03/10/2022) malam, di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Pengheningan cipta dan doa selama satu menit yang mengawali pertandingan pun tidak terasa cukup untuk menghormati seluruh korban nyawa, korban raga, dan korban harta-benda dalam kemalangan yang meluluh-lantakkan Kanjuruhan, Malang. Bahkan alam pun memahami kesedihan anak bangsa.
Tuhan memerintahkan malaikat untuk menebar rintik hujan di Stadion Pakansari. Titik-titik air yang berjatuhan dari awan mendung yang menggantung lesu di langit Cibinong seakan mengingatkan bahwa kesedihan pun masih mengawang di Tanah-Air yang basah.