- tvonenews/bagas
Tidak Ada Euforia, Timnas U-17 Rayakan Kemenangan dengan Sujud Syukur
Cibinong, Jawa Barat – Indonesia meraih kemenangan lagi pada kualifikasi Piala Asia U-17. Para pemain Timnas U-17 bersujud syukur melepas rasa sedih saat tragedi menghimpit negeri.
Tim nasional (Timnas) sepakbola Indonesia usia di bawah 17 tahun (U-17) masih dalam suasana duka saat memenangi pertandingan melawan Uni Emirat Arab pada Kualifikasi Piala AFC U-17 2023, Rabu (05/10/2022) malam. Timnas U-17 tetap mengenakan kain hitam di lengan saat beraksi di Pakansari.
Namun Timnas U-17 tetap berjuang dengan sungguh-sungguh. Pasukan arahan pelatih Bima Sakti dapat mengungguli Uni Emirat Arab dengan dua gol lebih dulu sebelum lawan membalas dengan jumlah sama. Indonesia kemudian berhasil menaklukkan tamu dari Teluk Persia dengan skor 3-2.
Indonesia menang dan mendapat tambahan 3 poin hingga mengumpulkan nilai 6 dari dua pertandingan. Timnas U-17 pun melompati UEA yang turut ke peringkat kedua.
Tapi tak ada kegembiraan berlebihan atau euforia. Para pemain merayakan kemenangan dengan bersujud syukur, tidak dengan ekspresi lain, karena masih berkabung atas insiden berdarah, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi beberapa hari sebelum Timnas U-17 tanding.
"Selebrasi juga tadi seperlunya aja meskipun melawan tim yang kita anggap luar biasa. Kita gak perlu juga setelah gol, menari-nari, berjoged-joged, berdansa, di atas penderitaan saudara-saudara kita yang menjadi korban insiden Kanjuruhan," kata pelatih Bima Sakti, di konferensi pers, Rabu (05/10/2022).
Beberapa pemain terlihat bersujud syukur setelah sukses memasukkan gol ke gawang lawan. Pemain bernomor punggung 10, Muhammad Nabil Asyura, malah terlihat mengacungkan kedua jari telunjuknya ke atas, sebagai isyarat doa untuk para korban suporter tewas dalam Tragedi Kanjuruhan.
Perayaan kemenangan yang tidak berlebihan merupakan lanjutan dari gestur pada pertandingan pertama Timnas Indonesia U-17 saat melawan Guam pada Senin, 03 Oktober 2022. Pelatih Bima menjelaskan cara pemain sebagai bentuk penghargaan kepada para korban Tragedi Kanjuruhan.
Terima Kasih kepada Tuhan
Bima Sakti pun sepakat pertandingan berlangsung tanpa penonton sebagai bentuk penghormatan juga kepada korban yang meninggal dunia dan luka-lukan. Pelatih yang pernah tinggal di Malang berharap kejadian mengerikan tidak terulang lagi pada masa depan.
"Kami berharap ini kejadian yang terakhir. Tentang ketidakhadiran penonton, kami sepakat untuk menghargai kejadian kemarin karena banyak saudara kita yang meninggal. Kalau di sini ada penonton, bisa jadi akan ada euforia, tindakan yang tidak mencermikan sikap respek," imbuh Bima.
Para pemain telah sepakat dengan kepala pelatih Bima Sakti untuk merayakan selebrasi sewajarnya, termasuk sujud syukur sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Tuhan yang memberi kemenangan.
"Untuk selebrasi, coach Bima dan pelatih lain sudah janjian. Karena sedang berduka, jadi kami selebrasi sewajarnya saja. Untuk menghormati korban dan berterima kasih kepada Tuhan yang memberi kemenangan," kata perwakilan pemain Timnas U-17, Arkhan Kaka Putra. (hsn/raw)