Dinkes Gunungkidul soal Warga Konsumsi Daging Sapi Terpapar Antraks

Kamis, 6 Juli 2023 - 14:34 WIB

Yogyakarta, tvOnenews.com - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY) mengungkap gejala yang dialami warga yang diduga terpapar antraks. 

Menurut Dinkes DIY, warga Gunungkidul yang bergejala dinilai kurang kesadarannya untuk segera melapor ke petugas kesehatan setempat.

Sebelumnya wabah antraks merebak di Dusun Jati di Kelurahan Candirejo, Sembah Ano, Gunung Kidul, Yogyakarta. 

Kejadian ini bermula ketika sejumlah warga mengonsumsi daging sapi yang mati mendadak dan juga telah dikuburkan.

Wabah ini telah mengakibatkan seorang warga meninggal dunia. Dari laporan warga, satu warga yang meninggal setelah mengkonsumsi daging dari hewan sapi yang mati mendadak pada 2 Juni 2023 lalu.

Saat itu ada tiga ekor sapi yang mati dan langsung diminta untuk dikubur.

Anjuran tersebut dilakukan oleh warga setempat dengan mengubur satu ekor sapi. Sedangkan dua lainnya tidak dikubur.

Namun rupanya sapi yang sudah dikubur tersebut kemudian digali lagi oleh warga lainnya, disembelih, dan dagingnya dibagikan untuk dikonsumsi.

Begitu juga dengan dua ekor sapi lainnya yang mati mendadak turut disembelih dan dibagikan ke warga sekitar. 

Akibatnya salah satu warga yang mengkonsumsi meninggal di awal Juni setelah sempat mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. Sementara 87 warga lainnya dinyatakan terpapar.

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul,  Dewi Irawati mengatakan penyebarannya begitu cepat karena daging yang sudah tidak layak konsumsi ini dibagikan dan dikonsumsi.

Terkait adanya kekhawatiran di sektor pariwisata, mengingat kawasan Gunung Kidul merupakan kawasan wisata, Dewi mengatakan hal ini tidak akan mengganggu pariwisata.

“Lokasi kejadian ini memang terisolasi di satu dusun jadi Insya Allah tidak akan mengganggu pariwisata yang ada,” tutur Dewi.

Dewi pun mengingatkan jika ada hewan yang mati mendadak, baik karena antraks atau tidak, janganlah disembelih agar bakterinya tidak menyebar. 

“Kalau oleh pemerintah, kita berharap masyarakat apabila ada kematian ternak karena sakit ini tidak boleh disembelih. Jadi kalau disembelih itu darahnya itulah akhirnya yang menyebarkan kuman tadi kemana-mana. tapi kalau utuh di dalam tubuh dari hewan ini kan dia tidak akan menyebar,” ucap Dewi.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
05:48
13:01
07:14
01:12
01:05
Viral